Akupunktur untuk Pemulihan Pasca Stroke
Stroke didefinisikan sebagai cedera fokal akut pada susunan saraf pusat yang timbul akibat penyebab vaskular seperti infark serebral, perdarahan intraserebral, atau perdarahan subaraknoid, terdapat tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa gangguan fokal atau global yang mempengaruhi fungsi otak, dapat berlangsung lebih dari 24 jam dan dapat menyebabkan kematian.1
Stroke iskemik adalah defisit neurologis fokal akut yang disebabkan oleh lesi oklusif vaskular dengan onset mendadak dan gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam. Serangan iskemik transien adalah defisit neurologis yang berlangsung kurang dari 24 jam, dengan pemulihan klinis lengkap, yang disebabkan oleh hipoperfusi fokal di dalam otak. Perdarahan intraserebral adalah defisit neurologis fokal akut yang disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma sekunder akibat hipertensi kronis. Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan arteri spontan ke dalam ruang subaraknoid, yang disebabkan oleh pecahnya aneurisma arteri atau AVM.2
Stroke menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Data statistik WHO menunjukkan bahwa semua jenis stroke menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian (13-15%) dan hanya dilampaui oleh penyakit jantung dan kanker. Setiap tahun, 15.000.000 orang menderita stroke di seluruh dunia, di mana 5.000.000 di antaranya meninggal dunia dan 10.000.000 sisanya mengalami cacat berat.2
Gejala yang ditimbulkan oleh stroke seperti hemiplegia, gangguan kognitif, afasia, dan disfagia sangat memengaruhi kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari, serta partisipasi sosial di lingkungan dan membutuhkan peran serta keluarga dan masyarakat di banyak negara maju.1
Rehabilitasi didefinisikan sebagai proses pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengurangi disabilitas oleh seseorang yang mengakibatkan pemenuhan atau cedera. Pemulihan fungsi tubuh akibat gejala stroke memerlukan tim multidisiplin ilmu dan melibatkan berbagai pendekatan, seperti pengobatan dan terapi rehabilitasi. Talaksana pada recovery stroke bermanfaat untuk pemulihan fungsi tubuh secara menyeluruh bertujuan untuk mengembalikan fungsi akibat stroke seperti akupunktur sebagai terapi alternatif yang bermanfaat untuk mempertahankan fungsi tubuh sehingga dapat mengurangi kecacatan, gejala fisik maupun psikologis pasien.1
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa otak memiliki plastisitas tertentu dan dapat digunakan untuk fungsi reorganisasi. Setelah stroke, sistem saraf yang cedera dapat beradaptasi dengan rangsangan eksternal, dan jaringan saraf yang rusak dapat memainkan peran kompensasi. Sel-sel saraf yang rusak dapat menumbuhkan akson dan dendrit Kembali yang bermanfaat untuk merekonstruksi jalur saraf. Oleh karena itu, stimulasi recovery dapat meningkatkan rekonstruksi dan pemulihan fungsi saraf.3
Pemulihan pasca stroke dapat meningkatkan pemulihan fungsi anggota tubuh pada pasien stroke dengan hemiplegia. Rehabilitasi meningkatkan penonjolan sel saraf di dekat lesi, mempercepat proliferasi sel glia perifer dan sel endotel vaskular, yang kondusif untuk perbaikan lesi, meningkatkan kompensasi dan reorganisasi sel saraf yang utuh dan mempercepat jalur persarafan baru, mengatur fungsi perifer dan sentral dengan meningkatkan stimulasi input korteks yang mengalami infark, meningkatkan plastisitas otak, mendorong pemulihan fungsi motorik anggota tubuh dan meningkatkan kemampuan aktivitas sehari-hari (activity daily living).3
Rehabilitasi pasca stroke dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti usia, jenis stroke, waktu timbulnya stroke, variabel sosial dan kondisi psikologis. Tatalaksana pasca stroke dengan meningkatkan fungsi motorik pasca stroke meliputi fisioterapi rehabilitasi, medikamentosa, serta akupunktur sebagai bagian dari strategi rehabilitasi komprehensif yang digunakan secara luas dalam rehabilitasi pasca stroke. Akupunktur meningkatkan fungsi motorik pada pasien pasca stroke serta merupakan faktor intervensi yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi motorik pada pasien stroke dengan gangguan motorik. Akupunktur pada tahap awal stroke dapat meningkatkan pemulihan dan mengurangi mortalitas. Sebelum otot- otot aktif anggota tubuh hemiplegia yang tidak mengalami kejang, akupunktur secara efektif dapat mengurangi terjadinya kejang anggota tubuh setelah stroke. Pada waktu intervensi akupunktur dalam rehabilitasi setelah stroke. Berdasarkan hasil meta-analisis menunjukkan bahwa waktu terbaik intervensi akupunktur untuk stroke adalah dalam 48 jam setelah stroke dan berlangsung selama 15 hari. Hal-hal yang mempengaruhi intervensi diantaranya waktu akupunktur kumulatif, dan riwayat hipertensi yang merupakan faktor pengaruh untuk meningkatkan fungsi anggota tubuh pasien stroke dengan gangguan motorik. Semakin awal waktu intervensi akupunktur, semakin banyak waktu perawatan akupunktur yang terakumulasi maka semakin bermanfaat untuk peningkatan fungsi anggota tubuh pasien stroke dengan gangguan motorik. Riwayat hipertensi sebelumnya dan efek merokok pada fungsi motorik merupakan faktor berpengaruh dalam pemulihan fungsi motorik tubuh dengan gangguan motorik. Akupunktur dapat meningkatkan aktivitas superoksida dismutase (SOD), dan kandungan malondialdehid (MDA). Terapi akupunktur dini lebih bermanfaat dalam meningkatkan efek kuratif dan kemampuan anti radikal bebas pasien dengan infark serebral.4
Akupunktur adalah metode rehabilitasi pasif alternatif, dikombinasikan dengan latihan fungsional aktif yang dapat lebih meningkatkan pemulihan fungsi motorik dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Berdasarkan plastisitas dan reorganisasi fungsional sistem saraf, intervensi akupunktur dini dapat mempercepat pembentukan sirkulasi kolateral serebral, meningkatkan aliran darah serebral, meningkatkan metabolisme oksigen serebral, melindungi neuron sentral, mengurangi apoptosis neuron, dan meningkatkan reorganisasi dan kompensasi jaringan di sekitarnya atau sel otak yang sehat. Merokok tetap menjadi faktor risiko utama stroke, dan hubungan dosis-respons antara durasi merokok dan resiko stroke hampir menggandakan resiko stroke. Perubahan gaya hidup dan perilaku, seperti berhenti merokok, tidak hanya dapat mengurangi risiko stroke tetapi juga penyakit kardiovaskular lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko stroke pada orang yang merokok hanya satu batang per hari adalah setengah dari orang yang merokok 20 batang per hari, jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Semakin banyak waktu perawatan akupunktur kumulatif maka semakin bermanfaat bagi peningkatan fungsi motorik anggota tubuh.4
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan akupunktur dapat melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi serebral, meningkatkan pasokan oksigen darah ke jaringan saraf yang rusak, dan mengurangi pembentukan radikal bebas. Akupunktur mendukung perlindungan neuron dan proliferasi sel induk saraf. Selain itu, akupunktur meningkatkan perbaikan fungsi saraf.3
Mekanisme kerja akupunktur pada pemulihan pasca stroke adalah dengan memperbaiki kerusakan sel yang disebabkan hipoksia dan mempengaruhi jalur molekuler seperti eksitotoksisitas , asidosis, ketidakseimbangan ion hiperglikemia dan peradangan. Untuk meningkatkan aliran darah di daerah iskemik otak, aktivitas metabolisme yang tinggi dari otak bergantung pada pasokan oksigen yang terus menerus dan glukosa dalam sirkulasi. Akupunktur untuk stroke dapat meningkatkan ekspresi faktor pertumbuhan endotel vascular (VEGF) yang membantu mengembalikan pasokan oksigen atau nutrisi pada daerah penumbra iskemik. Akupunktur menyediakan lingkungan yang bermanfaat untuk jaringan cedera. Akupunktur dapat bermanfaat dalam mediator vasodilator seperti oksida nitrit untuk mengurangi fokus infark dan kerusakan sekunder.3
Menurut penelitian yang dilakukan Baldo et al melaporkan bahwa akupunktur dapat mengatur zat vasoaktif dan pengaktifan sintase oksida nitrat dan menghambat sistem angiotensin dan trombosit adhesi. Respon inflamasi post iskemik serebral dapat dimediasi oleh mikroglia, astrosit dan leukosit termasuk sitokin (IL-1, IL-6, IL-10, dan TNF alfa) yang merupakan respon inflamasi pada induksi aktivasi gen ekspresi dan faktor transkripsi yang mengatur kaskade iskemik dan selanjutnya memperburuk respons inflamasi lokal. Menurut Pinedo et al. melaporkan bahwa akupunktur di ST36 Zusanli, GV20 Baihui, dan LI11 Quchi dapat secara signifikan meningkatkan efek antiinflamasi lokal dari stroke iskemik. Akupunktur dapat meningkatkan efek antiinflamasi lokal dari stroke iskemik dengan menghambat faktor inflamasi lokal (termasuk TNF-ÿ) dan reseptor tol-like (TLR) yang dilepaskan untuk mengendalikan proses inflamasi.3
Akupunktur dapat meningkatkan pembentukan sistem saraf pusat dan proliferasi sel serta meningkatkan ekspresi serine protein kinase/ protein phosphatase 2 (GSK-3 ÿ/PP2A). GSK-3 ÿ/PP2A adalah sekelompok protein biologis yang terkait dengan fosforilasi dan proliferasi sel. Keseimbangan aktivitas protein dan presentasinya terkait erat dengan kontrol neuron sistem saraf pusat. Akupunktur dapat meningkatkan faktor neurotropik yang berasal dari otak (BDNF) dan VEGF. BDNF/VEGF, sebagai media nutrisi penting untuk sel punca saraf, dapat merangsang pertumbuhan saraf baru dan migrasi area sumber saraf. Huili dan Wu melaporkan bahwa akupunktur bermanfaat untuk diferensiasi sel punca setelah iskemik serebral, meningkatkan BDNF dan VEGF, dan meningkatkan zat neuroprotektif. Akupunktur juga dapat meningkatkan proliferasi sel dalam jaringan yang rusak karena iskemik. Antiapoptosis merupakan salah satu mekanisme akupunktur yang paling umum dalam pengobatan stroke. Setelah stroke, apoptosis terjadi pada populasi neuron, dan tingkat sinyal apoptosis dibentuk oleh dua jalur apoptosis (endogen/eksogen). Apoptosis endogen pada daerah iskemik dimediasi oleh caspase-1 dan caspase-3, yang melepaskan sitokrom c dari mitokondria dengan mengaktifkan jalur apoptosis internal. Jalur eksogen berperan dalam proses terkait, seperti pelepasan radikal bebas oksigen, reseptor kematian, kerusakan DNA, dan aktivasi protease. Stimulasi titik akupunktur di titik ST36 Zusanli, LI4 Hegu, CV6 Qihai, dan SP10 Xuehai yang dapat menghambat faktor apoptosis c-fos, caspase-3, dan Bax serta mengatur ekspresi protein pelindung.3
Akupunktur juga dapat membantu memulihkan memori di hipokampus. Pasien stroke sering kali memiliki tingkat gangguan kognitif yang berbeda-beda, di antaranya gangguan memori adalah yang paling umum. Terapi pasca stroke dengan modalitas elektroakupunktur dapat meningkatkan metabolisme glukosa dan tingkat dopamin di hipokampus, amigdala, dan putamen kaudatus. Tititk akupunktur GV20 Baihui terbukti mengurangi atrofi otak dan memperbaiki defek neuron, asam glutamat yang berlebihan yang dapat merusak neuron dan menyebabkan toksisitas spontan. Asam glutamat tidak hanya memengaruhi area yang mengalami infark tetapi juga merusak subbidang CA1 hipokampus. EA dapat menurunkan pelepasan glutamat di subbidang CA1 hipokampus dan menghambat hiperemia selama reperfusi. Potensiasi jangka panjang model seluler penting dari transmisi sinaptik hipokampus, kognitif dan pembentukan memori. Camp/PKA-CREB adalah salah satu jalur molekuler sentral yang paling penting dalam pembentukan memori jangka panjang.3
Sebagai kesimpulan bahwa semakin dini intervensi akupunktur dan semakin lama waktu terapi akupunktur maka semakin baik fungsi anggota tubuh pasien stroke dengan gangguan motorik. Riwayat hipertensi sebelumnya merupakan faktor yang memengaruhi tidak membaiknya fungsi motorik anggota tubuh pada pasien dengan gangguan motorik anggota tubuh pasca stroke. Pengaruh riwayat merokok terhadap fungsi gerakan anggota tubuh pasien dengan gangguan motorik anggota tubuh pasca stroke perlu diteliti lebih lanjut. Akupunktur dengan berbagai modalitas yang ada terbukti dapat bermanfaat dalam perbaikan dan perkembangan memori serta kognitif pasien pasca stroke.
DAFTAR PUSTAKA
- Prasetyanto D, Yona S. Meridian Acupuncture in Stroke Rehabilitation: A literature review. Int J Nurs Heal Serv. 2019;2:48–54.
- G.Tsagaankhuu, A.Kuruvilla. Guidelines for Management of Stroke. Mong Neurol Assoc. 2012;1–42.
- Guo X, Cheng B. Clinical Effects of Acupuncture for Stroke Patients Recovery. J Healthc Eng. 2022;2022.
- Wu B, Ding Y, Peng M, Wang X, Li Y, Cheng X. Influence of Acupuncture and Other Clinical Factors on the Recovery of Limb Motor Function in Patients After Stroke: A Retrospective Study. J Multidiscip Healthc. 2023;16:463–74.