Artikel Kesehatan

Efek Elektroakupunktur pada Kadar Ureum dan Kreatinin pada Model Sepsis Tikus Wistar

Effect of Electroacupuncture on Urea and Creatinine Levels in The Wistar Sepsis Model

Efek Elektroakupunktur pada Kadar Ureum dan Kreatinin pada Model Sepsis Tikus Wistar

Darwin Harpin1, Christina L. Simadibrata1, Hasan Mihardja1 dan Atikah C. Barasila2

1Departemen Akupunktur Medik, dan 2 Departemen Histologi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta Pusat, Indonesia

Abstract

Objectives: Sepsis is life-threatening organ dysfunction caused by dysregulation of a host’s response to infections. Sepsis – one of the most common contributing factors to acute kidney injuries in critically ill patients – is caused by bacterial endotoxins that lead to excessive production of proinflammatory cytokines. This condition can be treated with few side-effects by using electroacupuncture (EA) to regulate the neuro-endocrine immune system to control the production of these cytokines. A number of studies have proven that EA stimulates the vagus nerve to manage inflmmatory responses through the cholinergic pathway, slowing sepsis. This was conducted to investigate the effect of bilateral EA at ST36 (Zusanli) on rats’ renal function by measuring their levels of plasma urea and creatinine.

Material and Methods: This study was a randomized, double-blinded, laboratory experimental post-test, with both subjects and laboratory investigators blinded. Twenty-eight male Wistar rats were divided randomly into 4 groups of 7 rats each: (1) a control group; (2) a sepsis group; (3) an EA + group; and (4) a sham EA + group. EA and sham EA was applied once for 30 minutes before intraperitoneal administration of live Eschericia coli bacteria ATCC 25922. Six hours after administration of the bacteria the rats’ plasma urea and creatinine levels were measured.

Results: There was a statistically significant difference in the mean levels of urea (P<0.001, 95% confidence interval (CI): 57.1-76.6) and creatinine (P=0.005, 95% CI: 0.14-0.62) between the sepsis and control groups.

Conclusions: These findings suggest that EA pretreatment at ST36 attenuated the induced inflammatory bacteria response and mitigated acute kidney injury.

Keywords: electroacupuncture, sepsis, anti-inflammation, acupuncture, renal function, acute kidney injury

Abstrak

Objektif: Sepsis adalah keadaan disfungsi organ mengancam jiwa yang disebabkan oleh disregulasi dari respon tubuh terhadap suatu infeksi. Sepsis – salah satu faktor paling umum yang berkontribusi pada pasien sakit kritis dengan cidera ginjal akut – disebabkan oleh endotoksin bakteri yang memproduksi secara berlebih sitokin proinflamasi. Kondisi ini dapat diobat dengan tatalaksana yang memiliki sedikit efek samping, yakni dengan menggunakan elektroakupunktur (EA) untuk mengatur sistem kekebalan neuro-endokrin yang dapat mengkontrol produksi dari sitokin ini. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa EA merangsang saraf vagus untuk mengelola respons inflamasi melalui jalur kolinergik, memperlambat sepsis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh EA pada ST36 (Zusanli) bilateral pada fungsi ginjal tikus, dengan mengukur kadar plasma dari ureum dan kreatinin.

Materi dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian post-test laboratorium eksperimental, tersamar ganda acak, dengan subjek dan praktisi laboratorium yang disamarkan. Dua puluh delapan ekor tikus Wistar jantan dibagi secara acak kedalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 7 ekor: (1) kelompok kontrol; (2) kelompok sepsis; (3) kelompok EA + sepsis; (4) kelompok sham EA + sepsis. EA dan sham EA diberikan selama 30 menit sebelum pemberian bakteri Eschericia coli ATCC 25822 secara intraperitoneal. Enam jam setelah pemberian bakteri, kadar plasma urea dan kreatinin tikus diukur.

Hasil: Ada perbedaan statistik secara signifikan dalam tingkatan rerata urea (P<0.001, 95% confidence interval (CI): 57.1-76.6) dan kreatinin (P=0.005, 95% CI: 0.14-0.62) antara kelompok sepsis dan kontrol.

Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa pemberian pra-terapi EA pada titik ST36, dapat melemahkan respon inflamasi bakteri dan mengurangi resiko dari cidera ginjal akut.

Kata Kunci: elektroakupunktur, sepsis, anti-inflamasi, akupunktur, fungsi ginjal, cidera ginjal akut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events