Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur untuk Nyeri Punggung Bawah pada Kehamilan

Sumber: Atlanta Spine Institute

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan keluhan yang sering dijumpai di masyarakat, dan lebih sering muncul pada ibu hamil. NPB pada kehamilan didefinisikan sebagai nyeri yang timbul berulang maupun menetap dengan durasi >1 minggu di area pinggang bawah belakang (regio lumbopelvik) selama kehamilan. Nyeri ini dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil karena selain membatasi pergerakkan, dapat menimbulkan gangguan tidur, emosional, masalah sosial dan ekonomi. Bahkan keluhan ini dapat menyebabkan depresi pasca melahirkan apabila terjadi pada trimester akhir. Walaupun NPB pada ibu hamil biasanya muncul pada trimester kedua, keluhan ini juga dapat terjadi pada trimester pertama. Hampir 50% dari ibu hamil mengalami hal ini dan berlanjut hingga satu tahun setelah melahirkan, bahkan 20% pasien mengalami hingga 3 tahun pasca melahirkan.1

Faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami NPB, antara lain peningkatan kadar hormon relaksin, progesteron, dan estrogen selama kehamilan yang akan menyebabkan relaksasi jaringan penunjang yang berfungsi menghubungkan dan stabilisasi tulang belakang , namun di saat yang sama pusat berat badan bergeser ke depan karena pertumbuhan rahim selama kehamilan. Hal ini mengakibatkan beban di tulang belakang area punggung bawah  meningkat dan akhirnya muncul keluhan nyeri. Selain perubahan hormonal faktor lain yang berperan antara lain, vaskular, biomekanik, trauma, faktor metabolik, stres,  gaya hidup yang inaktif,  merokok, usia muda saat hamil, infeksi, dan riwayat NPB di kehamilan sebelumnya. Keluhan NPB saat kehamilan juga dapat dipengaruhi oleh paritas, aktivitas fisik, olahraga, dan riwayat keluarga pada ibu hamil.NPB saat kehamilan tidak boleh diabaikan. Lebih dari 50% ibu hamil tidak memeriksakan keluhan nyeri ini, karena dianggap keluhan yang normal saat kehamilan dan tidak perlu diterapi. Keluhan NPB dilaporkan lebih berat dirasakan saat berdiri, berjalan atau beraktifitas fisik sehingga akan menurunkan skor fungsional dan kualitas hidup.2,3

Untuk mengatasi keluhan NPB saat  hamil, diperlukan tatalaksana yang melibatkan multidisiplin, antara lain terapi fisik, terapi pijat, yoga, penggunaan bantal khusus, atau akupunktur untuk meredakan nyeri.2  Latihan individual yang berfokus pada latihan stabilisasi, edukasi, ditambah dengan obat pereda nyeri seperti asetaminofen dan OAINS (Obat Antiinflamasi Nonsteroid) sebagai pilihan tatalaksana pertama. Namun obat-obatan tersebut memiliki risiko tinggi terhadap munculnya efek samping di saluran cerna, ginjal, kardiovaskular, dan hanya menimbulkan efek penghilang rasa sakit (analgesi) yang sementara.3,4 Sehingga obat-obatan ini pada saat kehamilan sangat dibatasi pemberiannya.

Akupunktur medik dapat menjadi salah satu pilihan terapi untuk mengatasi hal ini. Akupunktur berasal dari kata acus yang artinya jarum dan punctura yang berarti menusuk. Akupunktur medik merupakan modalitas terapi dengan penusukan jarum halus di tubuh berdasarkan ilmu kedokteran modern dan bukti ilmiah. Selain menggunakan jarum halus, terdapat berbagai modalitas lain yang disesuaikan dengan indikasi dan kondisi pasien seperti laser, elektroakupunktur, farmakopunktur, dan lain-lain.

The American Academy of Family Physicians (AAFP) merekomendasikan akupunktur sebagai pilihan pertama untuk terapi NPB baik akut, subakut, maupun kronis. Akupunktur dapat menstimulasi peningkatan pelepasan opioid endogen, yang dapat menjadi salah satu mekanisme analgesi untuk tatalaksana nyeri. Opioid akan menurunkan kerja nosiseptor perifer, menurunkan sitokin proinflamasi di medula spinalis serta meningkatkan penghambatan nyeri. Akupunktur juga terbukti mengurangi peradangan secara lokal yang akan memengaruhi pemrosesan nyeri oleh sistem saraf pusat.4

Penelitian menunjukkan bahwa mekanisme analgesik akupunktur pada nyeri punggung berhubungan dengan mekanisme neurohumoral, yaitu terjadi peningkatan hormon endorfin dan dinorfin. Penelitian oleh Nicolian dkk3menunjukkan bahwa akupunktur dibandingkan perawatan standar pada ibu hamil yang mengalami nyeri panggul dan punggung bawah memiliki skor nyeri NRS (Numerical Rating Scale) dan skor disabilitas Oswestry  yang lebih rendah,  efek samping pasca akupunktur sangat minimal seperti memar, kelelahan, dan nyeri kepala.3 Vas dkk5 menyimpulkan akupunktur telinga dapat mengurangi nyeri pinggang dan punggung pada ibu hamil setelah 2 minggu terapi, meningkatkan kualitas hidup ibu hamil serta mengurangi keterbatasan fungsional.5 Penelitian Martins dkk6 menyatakan bahwa akupunktur yang dilakukan hingga enam sesi memberikan dampak kesehatan yang positif bagi ibu hamil, penurunan nyeri  sejak sesi kedua, dan bertahap pada sesi selanjutnya.6Sebagai kesimpulan, NPB pada ibu hamil merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan. Akupunktur, sebagai salah satu modalitas terapi menunjukkan efektivitas untuk tatalaksana NPB, memperbaiki status fungsional, dan kualitas hidup selama kehamilan, dengan efek samping yang minimal.  Tatalaksana akupunktur oleh dokter spesialis akupunktur yang kompeten berdasarkan ilmu kedokteran modern dan berbasis bukti ilmiah, aman dilakukan dan tidak membahayakan  ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.

Daftar Pustaka

  1. Berber MA, Satılmış İG. Characteristics of Low Back Pain in Pregnancy, Risk Factors, and Its Effects on Quality of Life. Pain Management Nursing. 2020 Dec 1;21(6):579–86. 
  2. Yang J, Wang Y, Xu J, Ou Z, Yue T, Mao Z, et al. Acupuncture for low back and/or pelvic pain during pregnancy: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials. BMJ Open. 2022 Nov 21;12(12):e056878. 
  3. Nicolian S, Butel T, Gambotti L, Durand M, Filipovic-Pierucci A, A M, et al. Cost-effectiveness of acupuncture versus standard care for pelvic and low back pain in pregnancy: A randomized controlled trial. PloS one [Internet]. 2019 Apr 22 [cited 2024 Oct 14];14(4). Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31009470/
  4. Li R, Chen L, Ren Y, Huang J, Xu Y, Lin X, et al. Efficacy and safety of acupuncture for pregnancy-related low back pain: A systematic review and meta-analysis. Heliyon. 2023 Aug 1;9(8):e18439. 
  5. Vas J, Cintado MC, Aranda-Regules JM, Aguilar I, Rivas Ruiz F. Effect of ear acupuncture on pregnancy-related pain in the lower back and posterior pelvic girdle: A multicenter randomized clinical trial. Acta Obstet Gynecol Scand. 2019 Oct;98(10):1307–17. 
  6. Martins E, Tavares T, Lessa P, Aquino P, Barbosa R, Pinheiro A. Acupuncture treatment: Multidimensional assessment of low back pain in pregnant women. Revista da Escola de Enfermagem da U S P. 2018 Jun 11;52:e03323

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events