PERAN AKUPUNKTUR DALAM MENINGKATKAN ASI
Menyusui menjadi standar emas global dikarenakan merupakan metode utama bagi para ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi sejak enam bulan pertama kehidupan hingga tahun kedua kehidupan guna mengoptimalkan tumbung kembang bayi. Menyusui telah terbukti mencegah kematian 823.000 bayi di 75 negara berpenghasilan rendah dan menengah setiap tahun. World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan bahwa menyusui adalah salah satu metode yang hemat biaya dan berharga.1
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pemberian ASI yaitu berguna untuk merangsang perkembangan sensorik dan kognitif, menjaga kekebalan tubuh sehingga dapat melindungi bayi terhadap penyakit, serta mengurangi kematian bayi karena penyakit seperti diare atau pneumonia. Kelancaran produksi dan aliran ASI sering dipengaruhi beberapa faktor seperti stress, kecemasan, kelelahan, dehidrasi dan nutrisi. Hal itu semua dapat menyebabkan hambatan pada let down reflex (kondisi ASI mengalir deras) yang akan berakibat bayi tidak puas menyusui.2
Usaha yang dapat dilakukan oleh ibu menyusui untuk meningkatkan volume ASI dapat berupa meningkatkan frekuensi menyusui secara teratur, mengkonsumsi makanan pelancar ASI, mempompa ASI, mengkonsumi obat-obatan sesuai rekomendasi dokter serta melakukan pijat oksitosin. Di sisi lain ada beberapa ibu menyusui telah melakukan banyak hal untuk meningkatkan ASI tetapi hasilnya tidak signifikan. Mempertimbangkan hal ini, ilmu kedokteran mencari pengobatan yang paling sederhana, mudah, minimal efek samping dan efektif. Akupunktur dapat menjadi salah satu pilihan untuk pengobatan gangguan payudara terkait menyusui dan juga dapat meningkatkan volume ASI.
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk meningkatkan ASI antara lain penelitian yang dilakukan oleh Maula dkk (2018) untuk menilai efek akupunktur terhadap peningkatan volume ASI dan kandungan prolaktin sebelum dan sesudah pemberian terapi akupunktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap volume ASI dan kadar prolaktin pada ibu menyusui.3 Selain akupunktur menggunakan jarum, dapat juga menggunakan akupresur. Akupresur adalah suatu teknik stimulasi pada titik-titik akupunktur yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien, dengan cara penekanan baik dengan menggunakan jari ataupun alat bantu berujung tumpul. Pada penelitian yang dilakukan Arumsari dkk (2018) yang menilai efektivitas terapi kombinasi akupresur dan teknik relaksasi afirmasi sebagai metode untuk peningkatan produksi ASI, juga menunjukkan hasil yang signifikan.4 Manfaat lain dari akupunktur adalah dapat menimbulkan efek relaksasi akibat stimulasi dari titik-titik akupunktur sehingga dapat mengurangi stress yang dialami oleh ibu menyusui dan juga mengurangi pembengkakan pada payudara.1,5
Daftar Pustaka
1. Hajian H, Soltani M, Mohammadkhani MS, Kermani MS, Dehghani N, Divdar Z, et al. The Effect of Acupressure, Acupuncture and Massage Techniques on the Symptoms of Breast Engorgement and Increased Breast Milk Volume in Lactating Mothers: A Systematic Review. Int J Pediatr. 2021;9(2):12939–50.
2. Asmalinda W, Lestari D. Efek Kombinasi Back Massage dan Acupoint Massage terhadap Peningkatan Kadar Prolaktin. J Kesehat. 2020;11(2):230.
3. Sheyla NM, Melyana NW, Suryono S. A Model for Hypogalactia Treatment Using Electrical Acupoint to Increase Breast Milk Volume and Improve Prolactin Content. E3S Web Conf. 2018;73.
4. Rahmaika Arumsari D, Wayan Agung Indrawan I, Sri Wahyuni E. The Combination of Acupressure and Affirmation Relaxation as an Alternative Method to Increase Breast Milk Production and Breastfeeding Self-efficacy. Res J Life Sci. 2018;5(1):66–76.
5. Patimah S, Mashoedi ID, Hadisaputro S. The Effect of Lactapuncture Massage on Breast Milk Production through Prolactin Hormone Levels Changes in Dr. M. Ashari Hospital, Pemalang, Central Java. Indones J Med. 2019;4(1):15–20.
