Artikel Kesehatan

PERAN AKUPUNKTUR PADA MIGREN

Sumber gambar : youtube.com

Migren merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang sering dijumpai. Definisi migren adalah nyeri kepala berdenyut yang terjadi berulang sebanyak minjmal 5 kali dengan durasi 4-72 jam dan terjadi pada satu sisi kepala disertai adanya mual dan kadang ada gangguan panca indera (penglihatan dan penciuman).1 Migren lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki dengan perbandingan 2:1 hingga 4:1.2  Prevalensi migren di Indonesia mencapai 22,4% sesuai studi populasi yang dilakukan oleh Balitbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Sedangkan di RSCM untuk kunjungan pasien dengan diagnosis migren kisaran usia anak-anak hingga lansia sebanyak 225 dengan jumlah pasien wanita sebanyak 179 dan laki-laki sebanyak 46 pasien.3

Sampai saat ini, penyebab migren belum diketahui pasti, namun terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya migren yaitu faktor hormonal, faktor gen, anak-anak dengan berat badan berlebih, konsumsi makanan atau minuman tertentu (seperti kafein, cokelat, keju, alkohol, MSG) serta faktor pemicu lain seperti stress dan kelelahan. 4 Terjadi peningkatan sensitivitas otak yang berlebihan pada penderita migren terhadap cahaya, suara, gerakan, penciuman, atau stimuli sensori lainnya selama periode tanpa nyeri.5

Migren disebabkan gangguan jaringan otak yang kompleks melibatkan bagian korteks, subkorteks, dan batang otak yang mempengaruhi terjadinya nyeri dan gejala lainnya. Onset migren diduga terkait dengan jam biologis dan ritme sirkardian yang diatur hipotalamus karena bisa terjadi secara harian, bulanan, atau menyesuaikan dengan pola musim, atau siklus menstruasi pada wanita.5

Terapi migren dibagi menjadi tatalaksana akut dan preventif dimana untuk terapi akut migren dibagi menjadi spesifik dan nonspesifik.5 Migren sulit diobati, dan pilihan pengobatan saat ini mempunyai efek samping yang banyak dan tidak diinginkan, bahkan bisa memperburuk sakit kepala pada mereka yang menderita migrain kronis.6 Hal ini menyebabkan banyak dokter atau peneliti beralih kepada pengobatan lain salah satunya adalah akupunktur. 6 Selain itu, sulitnya mengatur pola hidup sehat seperti olahraga yang teratur, menjaga atau menghindari makanan dan minuman pencetus migren, dan juga faktor hormonal (menstruasi), merupakan penyebab kambuh atau berulangnya serangan migren. Untuk kondisi seperti ini diperlukan terapi profilaksis atau pencegahan untutk mengatasinya.

Saat ini, akupunktur bisa dipakai sebagai pilihan terapi dan terbukti efektif untuk mengatasi migren baik pada saat serangan ataupun untuk preventif/ pencegahan. Sebaiknya akupunktur dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu agar tercapai hasil yang efektif. 5

Penelitian yang dilakukan Gao dkk pada tahun 2021 terhadap pasien migren, didapatkan penurunan nyeri pada follow up minggu ke 4 dan 16 setelah diberikan terapi akupunktur.  Hasil sekunder penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup pada pasien migren. 7 Penelitian lainnya dilakukan oleh Xu, dkk pada tahun 2020 dimana dilakukan manual akupunktur yang dibandingkan dengan terapi medika mentosa dan akupunktur plasebo pada pasien migren, untuk menilai efektivitas akupunktur sebagai pencegahan serangan migren. Hasilnya didapatkan penurunan jumlah hari serangan migren pada minggu ke-13 hingga minggu ke-20.8 Akupunktur bekerja untuk menghasilkan neurotransmitter yang berperan pada nyeri kepala. Sehingga diharapkan frekuensi serangan dan nyeri kepala pada migren berkurang atau bahkan tidak akan terjadi lagi apabila akupunktur dikerjakan secara rutin. Selain itu, perubahan pola hidup dan olahraga teratur juga dilakukan untuk mengurangi resiko timbulnya migren.

Daftar Pustaka

  1. Garza I, Schwedt T, Robertson C SJ. Headache and other craniofascial pain. In: Daroff RB, Jankovic J. Mazziotta JC, Pomeroy SI, eds. Bradley’s neurology in clinical practise. Elsevier: 2016. 1686-716: p
  2. Buse DC,Loder EW, Gorman JA, Stewart WF, Reed ML, Fanning KM, et al. Sex Differences in the Prevalence, Symptoms and Associated Features of Migrenes, Probable Migrene and other severe headache: Result of the American Migrene prevalence and prevention( AMPP) study. 2013;1278.
  3. Muchtar NJ. Akupunktur sebagai profilaksis migren dibandingkan dengan medikamentosa. Jakarta: Universitas Indonesia,2019
  4. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stroke/faktor-faktor-penyebab.
  5. Abyuda KPP , Kurniawak SK. Complicated migrene. Journal of Pain, Vertigo and Headache; 2021.2:28-33
  6. Urits, I., Patel, M., Putz, M.E. et al. Acupuncture and Its Role in the Treatment of Migraine Headaches. Neurol Ther 9, 375–394 (2020). https://doi.org/10.1007/s40120-020-00216-1
  7. Gao L, Xie J, Li X, Guo Y jing, Zhang M ming, Meng L yan, et al. Effect and Safety of Penetrating Moxibustion in Treatment of Migrene without Aura: A Randomized Controlled Trial. Chin J Integr Med. 2021;27(12):927–32.
  8. Xu S, Yu L, Luo X, Wang M, Chen G, Zhang Q, et al. Manual acupuncture versus sham acupuncture and usual care for prophylaxis of episodic migrene without aura: Multicentre, randomised clinical trial. BMJ [Internet]. 2020;368(March):1–11. Available from: http://dx.doi.org/doi:10.1136/bmj.m697

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events