Peran Akupunktur pada Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan merupakan pengalaman nyeri paling berat yang dialami oleh 60% wanita melahirkan dalam hidupnya yang dapat menyebabkan kehilangan kendali emosional.1 Hal ini dapat menimbulkan trauma pada pengalaman persalinan dan gangguan psikologis. Nyeri yang dirasakan selama persalinan mungkin berbeda setiap wanita.
Dalam proses persalinan terdapat beberapa tahap yang dapat mempengaruhi nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil. Pada fase laten biasanya terjadi kontraksi ireguler dan leher rahim mulai melunak dan melebar. Sedangkan pada fase aktif terdapat 3 tahap persalinan. Tahap pertama ditandai dengan kontraksi teratur dengan intensitas yang meningkat dan frekuensi lebih sering disertai pelebaran leher rahim 4-6 cm. Lalu tahap kedua terjadi mulai dari pelebaran rahim lengkap sampai lahirnya bayi. Kemudian tahap ketiga adalah saat pengeluaran plasenta. Nyeri yang dialami dalam persalinan disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi leher rahim, fase aktif tahap 1 dan 2 dimana terjadi peregangan vagina dan dasar panggul.1,2
Penyebab dari nyeri persalinan dapat diakibatkan oleh faktor fisik dan psikologis. Faktor fisik dapat disebabkan karena kontraksi rahim, pelebaran dan penipisan leher rahim serta peregangan vagina dan dasar panggul saat bayi bergerak turun menuju jalan lahir.2 Sedangkan faktor psikologis dapat disebabkan oleh ketakutan dan kecemasan terhadap persalinan yang akan dihadapi. Ketakutan pada nyeri persalinan dapat mendorong wanita hamiluntuk operasi caesar.1,3 Penanganan nyeri persalinan yang efektif merupakan strategi yang diperlukan agar para wanita hamil dapat melahirkan pervaginam dengan nyeri yang minimal. Nyeri persalinan yang tidak terkontrol dapat berhubungan dengan spasme vaskular, kontraksi rahim yang tidak terkontrol, persalinan lama serta hipoksia janin. Oleh sebab itu nyeri persalian yang tidak terkontrol tersebut harus dihindari.4
Saat ini berbagai terapi farmakologi dan nonfarmakologi dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan. Terapi farmakologi yang biasa digunakan dalam mengurangi nyeri persalinan diantaranya adalah terapi epidural dimana terapi tersebut berdasarkan penelitian dinilai paling efektif memberikan efek analgesia dalam persalinan. Akan tetapi terapi farmakologi memiliki potensi efek terhadap ibu dan janin. Efek samping yang ditimbulkan dapat berupa mual, muntah, tekanan darah rendah pada ibu, serta gawat janin.4,5 Oleh sebab itu terapi nonfarmakologi dapat dipertimbangkan dikarenakan efek samping yang relatif minimal dan gangguan pada proses persalinan juga lebih rendah. Banyak wanita hamil yang ingin menjalani persalinan tanpa menggunakan obat-obatan.2
Akupunktur merupakan salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri dalam persalinan, mengurangi ketegangan otot dan kecemasan saat persalinan, serta meningkatkan sirkulasi darah. Akupunktur pada persalinan dapat diberikan mulai dari fase aktif pada usia gestasi 38-41 minggu. Peran dari akupunktur dalam proses persalinan selain dapat membantu mengurangi nyeri dapat juga digunakan untuk proses induksi persalinan yang akan mempengaruhi kontraksi uterus, serta hormon-hormon seperti progesteron dan oksitosin sehingga akan durasi fase aktif akan lebih cepat, dan mengatasi kecemasan selama persalinan.6 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Smith CA, dkk, 2020, dikatakan bahwa akupunktur dapat mengurangi nyeri persalinan dan penggunaan obat analgesik yang biasa dipakai dalam mengatasi nyeri persalinan. Hal ini dikarenakan akupunktur dapat meningkatkan produksi zat endorfin dan serotonin yang dapat berperan sebagai analgesia sehingga dapat mengurangi nyeri dan mengurangi kecemasan.2 Selain bermanfaat selama proses persalinan, akupunktur juga sering digunakan selama kehamilan seperti mengatasi mual dan muntah pada trimester pertama serta dapat memperlancar ASI setelah melahirkan.7 Akupunktur dapat dilakukan didaerah telinga ataupun tubuh disesuaikan dengan kondisi pasien.6,7
Daftar Pustaka
- Ashagrie HE, Fentie DY, Kassahun HG. A review article on epidural analgesia forlabor pain management: A systematic review. Int J Surg Open [Internet]. 2020;24:100–4. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ijso.2020.04.007
- Smith CA, Collins CT, Levett KM, Armour M, Dahlen HG, Tan AL, et al. Acupuncture or acupressure for pain management during labour. Cochrane Database Syst Rev. 2020;2020(2).
- Akköz Çevik S, Karaduman S. The effect of sacral massage on labor pain and anxiety: A randomized controlled trial. Japan J Nurs Sci. 2020;17(1):1–9.
- Alimoradi Z, Kazemi F, Gorji M, Valiani M. Effects of ear and body acupressure on labor pain and duration of labor active phase: A randomized controlled trial. Complement Ther Med [Internet]. 2020;51(April):102413. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ctim.2020.102413
- Nanji JA, Carvalho B. Pain management during labor and vaginal birth. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol [Internet]. 2020;67:100–12. Available from: https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.2020.03.002
- Setiawandari S, Noor Pramono, Koosnadi Saputra. Auricular Acupuncture on Uterine Point on PGF2α Levels and First-Stage of Labor Duration among Primigravida Women. Embrio. 2022;14(2):159–67.
- Lu H, Zheng C, Zhong Y, Cheng L, Zhou Y. Effectiveness of Acupuncture in the Treatment of Hyperemesis Gravidarum: A Systematic Review and Meta-Analysis. Evidence-based Complement Altern Med. 2021;2021.