Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur Untuk Penyakit Mata Kering (Dry Eye)

sumber gambar: shutterstock.com

Penyakit mata kering, yang juga dikenal sebagai dry eye, adalah kondisi yang semakin umum terjadi di berbagai belahan dunia. Peneliti di Cina memperkirakan sebanyak 20,1% populasi di Asia menderita mata kering.1 Penelitian lainnya di Riau, Indonesia memperkirakan sebanyak 27,5% populasi dewasa menderita mata kering dengan angka prevalensi dan tingkat keparahan yang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.2 Mata kering merupakan penyakit mata yang ditandai dengan gangguan stabilitas lapisan air mata, hiperosmolaritas air mata dan peradangan kronis pada permukaan bola mata. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, perih, mata merah, dan pandangan kabur yang berujung pada penurunan kualitas hidup. Penyebab mata kering sangat beragam, baik dari faktor internal (peradangan bola mata, gangguan kelenjar meibom, penuaan, dan sebagainya) maupun dari faktor eksternal (lingkungan yang kering, paparan angin langsung pada bola mata, penggunaan lensa kontak dan sebagainya).3

Penegakan diagnosis mata kering dapat dilakukan oleh dokter umum dan dokter spesialis mata. Merujuk pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Dry Eye yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, penegakan diagnosis mata kering di Indonesia dapat dilakukan dengan menilai gejala menggunakan kuisioner Ocular Surface Disease Index (nilai OSDI ≥13) atau kuisioner Dry Eye Questionnaire-5 (nilai DEQ-5 ≥6), ditambahkan dengan pemeriksaan Tear Break Up Time  <10 detik. Beberapa pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk membantu penegakan diagnosis dan penentuan tingkat keparahan kondisi mata kering seperti pengukuran volume air mata dengan schirmer test.4

Pengobatan mata kering bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Penggunaan tetes mata bebas pengawet dan tetes air mata buatan adalah pendekatan umum dalam meredakan gejala sementara. Selain itu, langkah-langkah perubahan gaya hidup seperti mengurangi waktu paparan layar dan menjaga kelembapan udara juga dapat membantu. Pada kondisi mata kering yang lebih berat, dapat diberikan penanganan non farmakologi tingkat lanjut seperti oklusi punctum dan intense pulse light therapy.5

Akupunktur merupakan salah satu terapi non farmakologi pilihan untuk mata kering. Beberapa penelitian telah menunjukan efektivitas dari akupunktur dalam meredakan gejala mata kering melalui peningkatan produksi air mata alami, mengurangi peradangan dan meningkatkan kelembapan mata.6 Berbagai modalitas akupunktur seperti elektroakupunktur dan laser akupunktur juga telah diteliti dan terbukti dapat memperbaiki kondisi mata kering.7,8 Penelitian oleh Apriani dan rekan menunjukan perbaikan dari kondisi mata kering yang dinilai dari hasil pengukuran ODSI dan Schirmer Test.9 Penelitian lain oleh Hu dan rekan dari Taiwan melaporkan perbaikan yang signifikan dari ODSI, Tear Break Up Time, Schirmer Test, dan ketidaknyamanan pada mata yang dinilai dengan Visual Analog Scale.8 Dari kedua penelitian tersebut juga tidak dilaporkan adanya efek samping saat dan pasca terapi akupunktur. Akupunktur terbukti tidak hanya mengurangi keluhan secara subjektif, tetapi juga melalui perbaikan yang terukur secara objektif. Hal ini menunjukan manfaat akupunktur sebagai terapi mata kering yang efektif dan aman

REFERENSI

1.       Cai Y, Wei J, Zhou J, et al. Prevalence and Incidence of Dry Eye Disease in Asia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Ophthalmic Res 2022; 65: 647–658.

2.       Lee AJ, Lee J, Saw SM, et al. Prevalence and risk factors associated with dry eye symptoms: A population based study in Indonesia. British Journal of Ophthalmology 2002; 86: 1347–1351.

3.       Tsubota K, Yokoi N, Shimazaki J, et al. New Perspectives on Dry Eye Definition and Diagnosis: A Consensus Report by the Asia Dry Eye Society. Ocular Surface 2017; 15: 65–76.

4.       Asyari F, Winarto, Djohani EM, et al. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Dry Eye. 2022.

5.       Craig JP, Nelson JD, Azar DT, et al. TFOS DEWS II Report Executive Summary. Ocul Surf 2017; 15: 802–812.

6.       Kong X, Long J, Liu H, et al. Randomized, sham-controlled trial of acupuncture for post-cataract surgery dry eye disease. Complement Ther Clin Pract 2022; 49: 101680.

7.       Zhang D, Zhao Y, Yang YT, et al. A Mechanism Study of Electroacupuncture for Dry Eye Syndrome by Targeting Conjunctival Cytokine Expressions. Curr Eye Res 2020; 45: 419–427.

8.       Hu WL, Yu HJ, Pan LY, et al. Laser Acupuncture Improves Tear Film Stability in Patients with Dry Eye Disease: A Two-Center Randomized-Controlled Trial. J Altern Complement Med 2021; 27: 579–587.

9.       Apriani SA, Widya DK, Srilestari A, et al. Acupuncture compared with 0.5% carboxymethyl cellulose for improving Schirmer i test and OSDI scores for treating dry eye in menopausal women. In: Journal of Physics: Conference Series. IOP Publishing, 2018, p. 062034.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events