Artikel Kesehatan

PERAN DARI BATTLEFIELD ACUPUNCTURE DAN ELEKTROAKUPUNKTUR PADA PASIEN DENGAN NYERI KANKER

THE ROLES OF BATTLEFIELD ACUPUNCTURE AND ELECTROACUPUNCTURE IN A PATIENT WITH CANCER-RELATED PAIN

PERAN DARI BATTLEFIELD ACUPUNCTURE DAN ELEKTROAKUPUNKTUR PADA PASIEN DENGAN NYERI KANKER

Irman*, Dwi Rachma Helianthi

Departemen Akupunktur Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia

Abstract

Background: Pain is one of the most-frightening complications of cancer and disrupts quality of life. Cancer related pain can be caused by primary cancer itself, metastases that occur, and interventions to treat cancer. Almost all cancer-related pain is pain with moderate-to-severe intensity. Thus, cancer-related pain management often involves administration of opioid analgesics. However, administration of opioid analgesics can cause side-effects that cause new problems for these patients. Several studies have shown that acupuncture can reduce cancer-related pain and data show that acupuncture therapy is safe and can provide clinically meaningful improvements when used in conjunction with standard therapy

 Case: A 72-year-old female patient had pain throughout her body since 1 month prior to before being admitted to the hospital. She was unable to sleep at night often cried because she was unable to stand the pain. This was reduced by morphine 3 x /day. Because of the drug’s side-effects, she slept more often during the day, could not sleep at night, and was constipated. She also had breakthrough pain, on an average of 2–3 x/day. She had a history of malignancy in the pleura, liver, lungs, and cervix. There was an increase in some tumor markers. Her baseline numeric rating scale (NRS) assessment was 4 with an oral morphine slow-release tablet 3 x15 mg/day. Acupuncture therapy was performed at Battlefield Acupuncture points of the right ear and body acupuncture points (LI 4, LI 11, ST 36, SP 6, and LR 3) was treated with 3-Hz continuous-wave electroacupuncture for 30 minutes at each session. During this therapy, there were reductions in pain (baseline NRS 4 became 2), need for morphine, morphine side-effects, and frequency of breakthrough pain. There were no significant side-effects due to acupuncture.

Conclusions: Acupuncture is an effective and safe therapeutic option for reducing cancer pain with minimal side-effects. Acupuncture can enable a reduced need for narcotic analgesics.

Nyeri merupakan komplikasi kanker yang paling menakutkan dan mengganggu kualitas hidup. Nyeri kanker dapat disebabkan oleh kanker primer, metastasis yang muncul, dan intervensi dalam terapi kanker. Hampir semua nyeri kanker merupakan nyeri derajat sedang hingga berat. Oleh karena itu penangangan nyeri kanker sering meibatkan penggunaan analgesi opioid. Namun, penggunaan analgesi opioid dapat menyebabkan efek samping dan menimbulkan masalah baru bagi pasien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat menurunkan nyeri kanker dan data menunjukkan bahwa terapi akupunktur adalah aman dan dapat memberikan perbaikan hasil yang bermakna secara klinis bila digunakan bersamaan dengan terapi standar.

Seorang wanita 72 tahun mengeluhkan adanya nyeri pada seluruh tubuh, 1 bulan sebelum masuk ke rumah sakit. Ia tidak mampu tidur pada malan dan seringkali menangis karena tidak mampu menahan nyerinya. Nyeri ini dikurangi dengan penggunaan morfin sebanyak 3x /hari. Karena efek samping obat, ia cenderung lebih sering tidur pada siang hari dan tidak dapat tidur pada malam hari, dan mengalami konstipasi. Ia juga mengalami breakthrough pain, dengan rata-rata kejadian 2-3x /hari. Pasien memiliki riwayat keganasan pada pleura, liver, paru-paru, dan serviks. Ada peningkatan hasil pada beberapa pemeriksaan penanda tumor. Data dasar penilaian nyeri menggunakan Numeric rating scale (NRS) pada pasien ini adalah 4 dengan penggunaan tablet morfin lepas lambat oral 3×15 mg/ hari. Terapi akupunktur dilakukan pada titik Battlefield Acupuncture di telinga kanan dan titik akupunktur tubuh (LI 4, LI 11, ST 36, SP 6, and LR 3) diterapi dengan elektroakupunktur gelombang kontinus 3 Hz selama 30 menit pada setiap sesi. Selama terapi, ada penurunan nyeri (data dasar NRS 4 menjadi 2), kebutuhan morfin, efek samping morfin, dan frekuensi kemunculan breakthrough pain. Tidak ada efek samping signifikan karena akupunktur

Kesimpulan: Akupunktur merupakan pilihan terapiutik yang efektif dan aman untuk mengurangi nyeri kanker dengan efek samping minimal. Akupunktur dapat menurunkan kebutuhan analgesi narkotik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events