TERAPI AKUPUNKTUR DAN LASERPUNKTUR PADA ANAK AUTISME SPEKTRUM DISORDER
Autisme Spektrum Disorder (ASD) adalah kelainan perkembangan saraf yang dikarakteristikan sebagai defisit sosial, komunikasi verbal, nonverbal, dan perilaku stereotipik.1 Menurut Centre of Disesase Control (CDC) melalui website Autism and Developmental Disabilities Monitoring (ADDM). Tahun 2016 di United States pada anak usia 8 tahun angka ASD 1 banding 54 (1,85%), dimana 33% mengalami disabilitas intelektual (IQ <70).2 Prevalensi ASD di Asia juga cukup tinggi sekitar 0,36%.3 Di Indonesia, di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun 2016, terdapat kunjungan rawat jalan sebanyak 656 pasien yang mengalami peningkatan sebesar 18,5% pada tahun 2017. 4
ASD didiagnosa berdasarkan DSM V yaitu terdiri dari penurunan dalam komunikasi sosial dan interaksi sosial (seperti komunikasi nonverbal yaitu tidak ada kontak mata dan bahasa tubuh, kurang ekspresi wajah, kesulitan dalam bermain imajinatif atau berteman), pola perilaku, minat yang terbatas dan aktivitas berulang-ulang setidaknya 2 dari berikut (gerakan motorik berulang, benda, atau ucapan, tidak fleksibel pada rutinitas seperti pola pikir yang kaku, minat yang terbatas dan terpaku, reaksi yang tidak biasa dalam aspek sensorik terhadap lingkungan seperti suara, sentuhan, cahaya).5
Faktor resiko terjadinya ASD masih belum diketahui, diduga terdapat peran dari faktor lingkungan, genetik, riwayat kehamilan (usia ibu >40 tahun dan ayah >50 tahun, konsumsi obat-obatan selama kehamilam seperti antidepresan, riwayat persalinan (kelahiran prematur <32 minggu), berat lahir rendah <1500 g), status gestasi kecil/ besar), pola makan dan gaya hidup.5 Intervensi dini mempengaruhi hasil terapi, golden period untuk terjadinya perkembangan otak anak secara cepat pada usia 2-3 tahun. Setelah usia 5 tahun perkembangan otak anak melambat sekitar 25%.4
Pengobatan konvensional untuk ASD termasuk terapi farmakologis seperti obat Risperidone dan terapi non farmakologis seperti terapi perilaku dan edukasi (BEI). Namun, obat Risperidone, memiliki efek samping seperti kelelahan, dan tremor, BEI membutuhkan waktu 20 – 40 jam per minggu, membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan manfaat. Akupunkur merupakan sebuah terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan sebagai terapi tambahan.6 Akupunktur adalah memasukan jarum halus pada titik akupunktur. Terdapat berbagai modalitas termasuk akupresur (penekanan titik akupunktur bisa menggunakan jari atau bantuan alat), moksibusi (mengaplikasikan panas pada titik akupunktur), akupunktur laser (stimulasi titik akupunktur dengan laser intensitas rendah, iradiasi laser nonthermal), elektroakupunktur (stimulasi dengan listrik).7
Lee B, Lee J, Cheon JH, Sung HK, Cho S, Chang GT, tahun 2018 melakukan telaah sistematik dan metanalisis dengan 27 penelitian pada pasien anak dengan ASD. Akupunktur sebagai terapi pelengkap terhadap terapi perilaku dan edukasi secara signifikan menurunkan nilai total pada Childhood Autism Rating Scale (CARS) dan Autism Behavior Checklist (ABC). Akupunktur sebagai terapi tunggal juga menurunkan nilai CARS secara keseluruhan, dengan efek samping ringan seperti perdarahan ringan, nyeri ringan namun biasanya pasien dapat beradaptasi. Sebagai kesimpulan akupunktur efektif dan aman untuk pasien anak dengan ASD. 6
Kesulitannya yang dihadapi dalam praktik akupunktur pada anak, anak-anak biasanya takut dengan jarum, lebih sulit untuk tenang dan kooperatif. Penting sebagai terapis untuk membangun suasana yang nyaman sebelum melakukan tindakan akupunktur. Pada anak yang takut jarum bisa dilakukan dengan laserpunktur. Modalitas noninvasif, seperti akupresur dan laser diterima dengan baik oleh anak-anak yang lebih kecil. 8
Surapaty IA, Simadibrata C, Rejeki SR, dan Mangunatmadja I, tahun 2020 melakukan penelitian menggunakan laserpunktur pada pasien ASD. Kelompok perlakuan dengan terapi integratif okupasi sensori ditambah dengan terapi laserpunktur pada titik akupunktur tubuh dan mikroakupunktur kulit kepala, 3 kali seminggu selama 18 sesi dan kelompok kontrol menerima terapi integratif okupasi sensori. Kesimpulan didapatkan laserpunktur meningkatkan kemampuan bicara dan skor interaksi sosial lebih efektif dibandingkan dengan kelompok kontrol pada pasien dengan ASD. 4
Stimulasi titik akupunktur dengan laser mempunyai 2 manfaat, yaitu mekanisme akupunktur itu sendiri dan efek dari lasernya sehingga meningkatkan aliran darah ke otak, membantu mengurangi kerusakan / kematian sel saraf, mengurangi peradangan sel saraf, melindungi sel saraf dan juga merangsang beberapa area otak terkait dengan penyakit ASD.4 Sebagai kesimpulan akupunktur / laserpunktur dapat digunakan sebagai tambahan terapi pada kasus ASD. Laserpunktur dapat dilakukan selama 3 kali seminggu, 18 sesi selama 6 minggu.4 Sedangkan manual akupunktur dapat dilakukan dengan frekuensi bervariasi mulai dari 1 – 5 kali seminggu, selama 30 menit/sesi, dengan durasi 4 minggu – beberapa bulan, dengan durasi tersering 8 minggu, terapi dapat disesuaikan sesuai tingkat keparahan ASD. 6
DAFTAR PUSTAKA
1. Chen W-X, Liu G, Liu H-S, Huang Z-F, Zeng S-H. Acupuncture for non-verbal autistic children: a small case series. Neuropsychiatry. 2017;7(5):557–66.
2. Maenner MJ, Shaw KA, Baio J, et al. Prevalence of Autism Spectrum Disorder Among Children Aged 8 Years — Autism and Developmental Disabilities Monitoring Network, 11 Sites, United States, 2016. MMWR Surveill Summ 2020;69(No. SS-4):1–12. DOI: http://dx.doi.org/10.15585/mmwr.ss6904a1.
3. Qiu S, Lu Y, Li Y, Shi J, Cui H, Gu Y, et al. Prevalence of autism spectrum disorder in Asia: A systematic review and meta-analysis. Psychiatry research. 2020;284:112679.
4. Surapaty IA, Simadibrata C, Rejeki ES, Mangunatmadja I. Laser acupuncture effects on speech and social interaction in patients with autism spectrum disorder. Medical Acupuncture. 2020;32(5):300-9.
5. Lord C, Elsabbagh M, Baird G, Veenstra-Vanderweele J. Autism spectrum disorder. The Lancet. 2018;392(10146):508-20.
6. Lee B, Lee J, Cheon J-H, Sung H-K, Cho S-H, Chang GT. The efficacy and safety of acupuncture for the treatment of children with autism spectrum disorder: a systematic review and meta-analysis. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 2018;2018.
7. Yang C, Hao Z, Zhang LL, Guo Q. Efficacy and safety of acupuncture in children: an overview of systematic reviews. Pediatric research. 2015;78(2):112-9.
8. Jindal V, Ge A, Mansky PJ. Safety and efficacy of acupuncture in children a review of the evidence. Journal of pediatric hematology/oncology. 2008;30(6):431.