Effectiveness of Electroacupuncture for Management of Young Patients with Overactive Bladder at 1-Year Follow-Up
ABSTRACT
Background: Overactive bladder (OAB) is defined as urgency (a sudden compelling desire to pass urine with or without urge incontinence) usually associated with frequency and nocturia. OAB is a chronic condition that affects quality of life (QoL) significantly in patients. Acupuncture can help in the treatment of OAB for patients who cannot take certain medications.
Case: A 32-year-old a female patient was diagnosed with OAB. She came to the department of medical acupuncture with a chief complaint of frequent urination for 15 years. Urinalysis test results were normal. Before acupuncture, a bladder ultrasound (US) showed a postvoid residual volume (PVR) of 53 mL, and a uroflowmetry test showed a maximum flow rate of 20.6 mL/s, with an average flow rate of 12.1 mL/s and a voided volume of 71 mL. Her OAB Symptom Score (OABSS) was 13 and the King’s Health Questionnaire result was (KHQ) was 87. She was treated with electroacupuncture (EA).
Results: After 12 EA sessions, 3 times per week, this patient’s bladder US showed a PVR of 3mL; a uroflowmetry test showed a maximum flow rate of 30.5 mL/s, with an average flow rate of 15.3 mL/s and a voided volume of 120 mL. Her OABSS score was 7. Her KHQ score was 0.
Conclusions: OAB can be treated with EA to improve QoL, as seen by this patient’s decreasing OABSS and KHQ scores, reduced PVR, and increase the voided volume.
Keywords: Overactive bladder, bladder hyperactivity, incontinence, nocturia, acupuncture, electroacupuncture
Efektivitas Elektroakupunktur dalam Pengelolaan Pasien Muda dengan Kandung Kemih Overaktif pada Follow-Up 1 Tahun
Latar Belakang : Kandung kemih overaktif (OAB) didefinisikan sebagai urgensi (keinginan tiba-tiba yang mendesak untuk buang air kecil dengan atau tanpa inkontinensia) yang biasanya berhubungan dengan frekuensi dan nokturia. OAB adalah sebuah kondisi kronik yang signifikan mempengaruhi kualitas hidup (QoL) pada pasien. Akupunktur dapat membantu dalam pengobatan OAB pada pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kasus : Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun didiagnosis dengan OAB. Pasien datang ke departemen akupunktur medik dengan keluhan utama buang air kecil yang sering selama 15 tahun. Hasil tes urinalisis normal. Sebelum akupunktur, ultrasonografi (US) kandung kemih menunjukkan volume residu postvoid (PVR) sebanyak 53 mL, dan tes uroflowmetri menunjukkan laju aliran maksimum sebesar 20,6 mL/s, dengan rerata laju aliran sebesar 12,1 mL/s dan volume pengososngan 71 mL. Skor gejala OAB (OABSS) pasien adalah 13 dan hasil King’s Health Questionnaire (KHQ) adalah 87. Pasien ditangani dengan elektroakupunktur (EA).
Hasil : Setelah 12 sesi EA, 3 kali seminggu, US kandung kemih pasien menunjukkan PVR 3 mL; tes uroflowmetri menunjukkan laju aliran maksimum sebesar 30,5 mL/s, dengan rerata laju aliran sebesar 15,3 mL/s dan volume pengosongan 120 mL. Skor OABSS pasien 7. Skor KHQ pasien 0.
Kesimpulan : OAB dapat ditangani dengan EA untuk meningkatkan QoL, seperti ditunjukkan pada penurunan OABSS dan skor KHQ, penurunan PVR, dan peningkatan volume pengosongan pasien.
Kata kunci : Kandung kemih overaktif, hiperaktivitas kandung kemih, inkontinensia, nokturia, akupunktur, elektroakupunktur