Peran Akupunktur dalam Menurunkan Skor Kualitas Tidur The Pittsburgh Index Pasien Depresi dengan Insomnia
B Feisal1, C Simadibrata1*, A Srilestari1 and N Amir2
1Department of Medical Acupuncture, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia,
Jakarta, 10430, Indonesia
2Department of Psychiatry, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia,
Jakarta, 10430, Indonesia
Abstract. Insomnia is a common side effect of depression that often persists despite the availability of effective antidepressants that considerably improve other symptoms of the disease. This single-blinded randomized controlled clinical trial aimed to examine the effects of acupuncture on the symptoms of insomnia in patients with depression using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The study included 48 patients with depression who were randomly allocated into one of two groups (acupuncture and sham acupuncture groups). Both groups received antidepressant (fluoxetine 1 × 1 10–20 mg capsule/day) therapy throughout the study period. Additionally, acupuncture or sham acupuncture was administered five times a week for 2 weeks, and the self-evaluation questionnaire (PSQI) scores were used to measure the research output. The acupuncture and control groups exhibited a significant decrease and increase in the mean PSQI scores (from 14.50 ± 2.14 to 5.70 ± 2.25 and from 13.621.43 to 16.66 ± 1.83, respectively) between baseline and after completion of the 10th acupuncture session, respectively (p < 0.05). Two weeks after completion of acupuncture therapy, the PSQI scores were seen to improve in the acupuncture group [from 14.50 ± 2.14 to 5.58 ± 3.37 (p < 0.05)], but not in the control group [scores increased from 13.62 ± 1.43 to 17.25 ± 2.09 (p < 0.05)]. In conclusion, the findings of this study show that acupuncture, when combined with antidepressants, can decrease the PSQI scores of patients with depression.
Abstrak. Insomnia adalah efek samping yang umum pada depresi yang sering bertahan meskipun sudah tersedia antidepresan yang efektif yang dapat memperbaiki gejala penyakit lainnya. Uji klinis terkontrol acak tersamar tunggal ini bertujuan untuk menguji efek akupunktur pada gejala insomnia pada pasien depresi menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Studi ini melibatkan 48 pasien dengan depresi yang secara acak dialokasikan ke salah satu dari dua kelompok (kelompok akupunktur dan akupunktur sham). Kedua kelompok menerima terapi antidepresan (fluoxetine 1 × 1 10-20 mg kapsul/hari) selama periode penelitian. Selain itu, akupunktur atau akupunktur sham diberikan lima kali seminggu selama 2 minggu, dan skor kuesioner evaluasi diri (PSQI) digunakan untuk mengukur hasil penelitian. Kelompok akupunktur dan kontrol menunjukkan penurunan dan peningkatan yang signifikan dalam skor rata-rata PSQI (masing-masing dari 14,50 ± 2,14 menjadi 5,70 ± 2,25 dan dari 13.621,43 menjadi 16,66 ± 1,83) diantara baseline dan setelah menyelesaikan sesi akupunktur ke-10, masing-masing ( p <0,05). Dua minggu setelah menyelesaikan terapi akupunktur, skor PSQI terlihat membaik pada kelompok akupunktur [dari 14,50 ± 2,14 menjadi 5,58 ± 3,37 (p <0,05)], tetapi tidak pada kelompok kontrol [skor meningkat dari 13,62 ± 1,43 menjadi 17,25 ± 2,09 (p <0,05)]. Kesimpulannya, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa akupunktur, bila dikombinasikan dengan antidepresan, dapat menurunkan skor PSQI pasien depresi.