Peran Akupunktur pada Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau yang dikenal juga dengan istilah Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) menurut Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder V (DSM-V) merupakan gangguan perilaku pada anak yang ditandai dengan adanya pola inatensi, hiperaktifitas-impulsifitas sehingga mengganggu fungsi dan perkembangan yang menetap dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 6 bulan. Gangguan ini umumnya timbul sebelum anak berusia 12 tahun serta ditemukan lebih dari satu situasi misalnya di sekolah dan di rumah.1,2,3 Kondisi ini dapat menimbulkan hambatan bagi anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, keluarga dan mengganggu kesiapan anak dalam belajar. Keadaan tersebut akan berdampak pada prestasi belajar anak serta terjadi penurunan kualitas hidup anak.3,4
Angka kejadian ADHD di seluruh dunia diperkirakan antara 3% sampai 5 % pada anak- anak usia sekolah dengan rasio laki-laki terhadap perempuan adalah 4:1. Saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari ADHD, namun dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa ada keterlibatan antara faktor genetik, struktur anatomi dan neurokimiawi otak dalam terjadinya ADHD.2,3,4 Tata laksana pada ADHD terdiri atas terapi secara farmakologis dengan menggunakan obat-obatan atau secara non farmakologis antara lain dengan terapi perilaku, latihan keterampilan sosial dan terapi akupunktur. Terapi psikososial dan obat-obatan yang bersifat stimulan sentral merupakan terapi lini pertama pada pengobatan anak dengan ADHD. Penggunaan jangka panjang dari obat-obat tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan tidur, nyeri kepala maupun nyeri perut.2,4,5
Akupunktur merupakan salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk pengobatan ADHD. Pada metode pengobatan akupunktur dapat digunakan berbagai modalitas terapi seperti jarum filiformis, elektroakupunktur dan laserpunktur yang disesuaikan dengan kondisi pasien.4,5 Saat ini di berbagai negara, akupunktur semakin banyak digunakan sebagai metode terapi untuk tata laksana ADHD. Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan, terapi akupunktur dapat memperbaiki perilaku, meningkatkan kemampuan memori dalam proses belajar serta meningkatkan kualitas hidup penderita ADHD. Terapi akupunktur dapat menjadi pilihan dikarenakan efek samping yang minimal terutama bagi penderita yang tidak dapat menggunakan obat atau tidak memiliki toleransi terhadap gejala efek samping obat-obatan. Terapi akupunktur dapat menjadi pilihan terapi yang efektif dan aman sehingga dapat dikombinasikan dengan terapi standar untuk pasien ADHD.3,4,5
Daftar Pustaka
- American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders, fifth edition. 2013.
- Lise A, Haugan J, Sund AM, Young S, Thomsen PH, Lydersen S, et al. Cognitive behavioural group therapy as addition to psychoeducation and pharmacological treatment for adolescents with ADHD symptoms and related impairments : a randomised controlled trial. BMC Psychiatry. 2022;1–18.
- Lambez B, Harwood-Gross A, Golumbic EZ, Rassovsky Y. Non-pharmacological interventions for cognitive difficulties in ADHD: A systematic review and meta- analysis. J Psychiatr Res. 2019;120:40–55.
- Chen Y-C, Wu L-K, Lee M-S, Kung Y-L. The Efficacy of Acupuncture Treatment for Attention Deficit Hyperactivity Disorder: A Systematic Review and Meta-Analysis. Complement Med Res. 2021;28(4):357–67.
- Greenwood MT. Acupuncture, Attention-Deficit Hyperactivity Disorder, and the Energetics of Stimulants. Med Acupunct. 2020;32(1):8–15.