Peran akupunktur terhadap infertilitas pria
Infertilitas berarti ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu 12 bulan dengan hubungan seksual yang teratur dan tidak terlindungi.1,2 Infertilitas terjadi pada sekitar 15% hingga 20% dari seluruh pasangan. Infertilitas tidak hanya terjadi pada pihak perempuan, tetapi dapat juga terjadi pada pihak pria. Banyak laporan yang menyebutkan bahwa dalam dekade terakhir, terjadi peningkatan angka kejadian infertilitas pria. Menurut data kuesioner WHO (World Health Organization), dari 16.7% angka kejadian infertilitas, sebanyak 6.4% adalah infertilitas pada pria. Selain beban penyakit yang meningkat, infertilitas pada pria juga menyebabkan stress psikososial yang dapat mempengaruhi kehidupan pernikahan.1
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap infertilitas pada pria antara lain obesitas, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan kondisi varikokel. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan gangguan seperti penurunan kadar serum hormon testosteron dan LH, penurunan kualitas dan volume semen, penurunan jumlah, motilitas, serta perubahan bentuk sperma yang dapat dinilai dengan pemeriksaan analisis semen.3,4
Terapi biasanya disesuaikan dengan penyebab. Obat-obatan yang biasa digunakan antara lain preparat hormonal dan anti-oksidan. Beberapa suplemen yang diketahui berperan dalam meningkatkan kualitas semen antara lain Coenzyme Q10 yang dapat berkontribusi dalam produksi sperma, L-carnitin dapat memperbaiki motilitas sperma, omega 3 (DHA, EPA, dan ALA), selenium, dan zinc.3
Akupunktur dikenal sebagai salah satu metode terapi yang sejak ribuan tahun lalu digunakan untuk menerapi berbagai macam penyakit. Dalam kedokteran modern, akupunktur mendapatkan popularitas sebagai terapi pendukung untuk fertilisasi in vitro.5 Akupunktur merupakan tindakan yang relatif aman dengan efek samping minimal dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi.
Akupunktur dapat mengurangi peradangan, mengatur sistem imun, meningkatkan sirkulasi darah pada organ reproduksi pria, menurunkan stress oksidatif secara signifikan terutama pada pria-pria yang mengalami peradangan pada jalur reproduksi dan kondisi varikokel, serta meningkatkan motilitas sperma dan parameter lain dalam analisa semen.5 Akupunktur dapat dilakukan 2 kali seminggu hingga 5 kali seminggu.
Daftar Pustaka
1. Winters BR, Walsh TJ. The epidemiology of male infertility. Urol Clin North Am 2014; 41: 195–204.
2. Garg H, Kumar R. Empirical Drug Therapy for Idiopathic Male Infertility: What is the New Evidence? Urology2015; 86: 1065–1075.
3. Yao DF, Mills JN. Male infertility : lifestyle factors and holistic , complementary , and alternative therapies. 2016; 410–418.
4. Cavallini G. Male idiopathic oligoasthenoteratozoospermia. Asian J Androl 2006; 8: 143–157.
5. Hu M, Zhang Y, Ma H, et al. Eastern medicine approaches to male infertility. Semin Reprod Med 2013; 31: 301–310.