Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur untuk Diminished Ovarian Reserved (DOR)

Sumber: Fairhaven Health

Diminished Ovarian Reserved/Premature Ovarian Failure merupakan kondisi dimana jumlah sel telur yang tersimpan di ovarium menurun sebelum waktunya, kualitas oosit menurun, dan kemampuan reproduksi oosit menurun. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah fertilitas dan merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Cadangan ovarium yang menurun akibat penurunan jumlah sel telur atau oosit biasanya terjadi secara alami seiring dengan bertambahnya usia. Namun, pada wanita dengan DOR, penurunan ini terjadi lebih cepat dari perkiraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi DOR antara lain usia, riwayat  keluarga, faktor genetik, pengobatan kanker seperti kemoterapi atau radiasi, dan penyakit autoimun yang dapat merusak jaringan ovarium. Gejala fisik yang paling umum adalah siklus menstruasi yang tidak teratur dan kesulitan untuk hamil.1–3

Penegakan diagnosis untuk DOR dilakukan dengan pengukuran hormon anti-Mullerian (AMH), jumlah folikel antral (AFC), dan kadar hormon perangsang folikel (FSH). Semakin rendah kadar AMH dan AFC serta semakin tinggi kadar FSH, maka semakin besar kemungkinan seorang wanita mengalami DOR. Saat ini, tatalaksana kasus untuk DOR berdasarkan pada apakah pasien memiliki kebutuhan reproduksi, disfungsi menstruasi, dan gejala defisiensi estrogen. Sebagai contoh, untuk mengatasi gangguan kebutuhan reproduksi, saat ini telah populer digunakan teknologi reproduksi berbantu (IVF/In Vitro Fertilization) dan koenzim Q10. Farmakoterapi dengan kontrasepsi hormonal, estrogen, dan progesteron biasanya digunakan untuk mengembalikan keteraturan siklus menstruasi. Tatalaksana yang ada saat ini memiliki risiko yang merugikan seperti sindrom hiperstimulasi ovarium, tromboemboli vena, stroke, dan kanker payudara3–5, sehingga pendekatan non farmakologis seperti akupunktur saat ini mulai banyak diminati.

Akupunktur merupakan salah satu pendekatan non farmakologis untuk tatalaksana gangguan cadangan ovarium. Beberapa penelitian mengenai peran Akupunktur pada beberapa mekanisme yang diajukan mengenai bagaimana akupunktur dapat membantu wanita dengan DOR.

Sebuah penelitian mengenai Akupunktur untuk fertilisasi in vitro pada wanita dengan respons ovarium yang buruk melaporkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan CPR, AMH, AFC dan jumlah oosit yang diambil pada wanita dengan respon ovarium yang buruk yang menjalani IVF.6 Penelitian akupunktur lain melaporkan mengenai mekanisme kerja akupunktur untuk meningkatkan respon ovarium adalah dengan meningkatkan aliran darah ovarium melalui penghambatan aktivitas saraf simpatis ovarium, meningkatkan jumlah oosit yang matang, serta mengatur aktivitas hormonal FSH, LH, dan GnRH, dengan menurunkan secara bermakna kadar FSH, rasio FSH/LH, dan meningkatkan kadar AFC dan AMH.4,7 Sehingga saat ini terdapat peningkatan minat terhadap penggunaan akupunktur untuk cadangan ovarium menurun.8

Jumlah sesi akupunktur yang disarankan untuk terapi kasus cadangan ovarium yang buruk ini adalah sebanyak 2 kali kunjungan per minggu, dengan durasi terapi 2 bulan (total 16 sesi terapi) untuk jumlah oosit matur dan kadar hormon reproduksi yang optimal.7

Sebagai kesimpulan, cadangan ovarium menurun merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian lebih karena menimbulkan kondisi ini dapat menimbulkan masalah fertilitas dan merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Tatalaksana yang ada saat ini untuk cadangan ovarium memiliki efektivitas baik, namun terkadang diserta dengan efek samping yang cukup berat, sehingga meningkatkan minat penderita cadangan ovarium menurun terhadap pendekatan non farmakologis seperti akupunktur. Akupunktur memiliki keamanan efektivitas baik dalam membantu mengatasi cadangan ovarium menurun dengan meningkatkan aliran darah ke uterus, meregulasi hormon reproduksi, dan meningkatkan jumlah oosit matang.

Daftar Pustaka

1.      Zhu Q, Li Y, Ma J, Ma H, Liang X. Potential factors result in diminished ovarian reserve: a comprehensive review. J Ovarian Res. 2023 Oct 25;16:208. 

2.      Hendarto H, Wiweko B, Santoso B, Harzif A. KONSENSUS INFERTILITAS HIFERI 2019.pdf [Internet]. [cited 2024 Sep 27]. Available from: https://www.pogi.or.id/wp-content/uploads/download-manager-files/KONSENSUS%20INFERTILITAS%20HIFERI%202019.pdf

3.      Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine. Electronic address: asrm@asrm.org, Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine. Testing and interpreting measures of ovarian reserve: a committee opinion. Fertil Steril. 2020 Dec;114(6):1151–7. 

4.      Lin G, Liu X, Cong C, Chen S, Xu L. Clinical efficacy of acupuncture for diminished ovarian reserve: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Front Endocrinol. 2023 Aug 2;14:1136121. 

5.      Tu X, You B, Jing M, Lin C, Zhang R. Progestin-Primed Ovarian Stimulation Versus Mild Stimulation Protocol in Advanced Age Women With Diminished Ovarian Reserve Undergoing Their First In Vitro Fertilization Cycle: A Retrospective Cohort Study. Front Endocrinol. 2022 Jan 24;12:801026. 

6.      Jang S, Kim KH, Jun JH, You S. Acupuncture for in vitro fertilization in women with poor ovarian response: a systematic review. Integr Med Res. 2020 Jun;9(2):100395. 

7.      Kim J, Lee H, Choi TY, Kim JI, Kang BK, Lee MS, et al. Acupuncture for Poor Ovarian Response: A Randomized Controlled Trial. J Clin Med. 2021 May 18;10(10):2182. 

8.      Xie Y, Shi W, Tan Y, Yao M, Qing M, Luo X, et al. Acupuncture and moxibustion for diminished ovarian reserve: A scoping review. Complement Ther Med. 2023 Oct 1;77:102973. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events