Webinar Peran Akupunktur di Era New Normal Covid-19
Sebagai komitmen untuk tetap memberikan pendidikan berkelanjutan dengan pembelajaran jarak jauh, kali ini Program Studi Akupunktur Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerjasama dengan platform aplikasi Docquity menyelenggarakan Webinar berjudul “Peran Akupunktur di Era New Normal COVID-19”. Acara ini diadakan pada tanggal 12,13 November 2020 pada pukul 09.00-12.00 WIB dan 14 November 2020 pukul 12.30-15.30 WIB. Diskusi berlangsung interaktif dengan pembicara yang tidak hanya berasal dari Akupunktur Medik namun juga dari berbagai bidang disiplin ilmu lainnya seperti Neurologi, Penyakit dalam, Anestesi dan Psikiatri. Acara ini diikuti oleh 330 peserta yang terdiri atas dokter umum dan dokter spesialis dari berbagai pelosok tanah air.
Pembukaan acara hari pertama dibuka oleh pemaparan yang sangat informatif dengan tema “Pain assement in clinical practice” yang dibawakan oleh Narasumber dr.Henry Riyanto Sofyan, Sp.N. Dijelaskan secara mendalam mengenai nyeri, penilaian hingga aplikasi klinis dalam praktek sehari-hari kemudian dilanjutkan paparan “Pain assement in the unconscious patient” oleh dr.Raden Besthadi Sukmono, Sp.An-KAR. Selanjutnya diikuti oleh pembicara ketiga yakni Dr.dr.Adiningsih Srilestari, M.Epid, M.Kes, Sp.Ak (K) dengan topik “Penanganan nyeri dengan akupunktur dalam praktek klinik” dengan moderator dr.Dwi Rachma Helianthi, Sp.Ak.
Keesokan harinya, acara webinar dilanjutkan dengan bertindak sebagai moderator adalah dr.Darwin Harpin,Sp.Ak. Acara hari kedua ini diisi narasumber dr.Hamzah Shatri, Sp.PD-KPsi, M.Epid dengan tema “Perkembangan kasus psikosomatis di era pandemi covid-19” dimana keluhan psikosomatik terjadi peningkatan di era pandemi Covid 19 dan memerlukan perhatian khusus dengan intervensi melalui assessment pendekatan biopsikososial spiritual approach serta dijabarkan juga pencegahan yang tidak hanya dilakukan oleh dokter namun juga self care strategies. Pembicara selanjutnya adalah Dr.dr.Kristiana siste, Sp.KJ (K) dengan topik mengenai “Diagnosis kesehatan mental di era pandemic Covid-19 dalam praktek klinik” yang dibawakan dengan sangat menarik dan interaktif. Diuraikan bahwa 62% keluarga pasien Covid-19 mengalami gangguan psikologis dan permasalahan perasaan terkait dengan emosi yang dapat berkembang menjadi gangguan depresi. Selanjutnya pemaparan dari Narasumber dr.Irma Nareswari,B.Med.Sc, Sp.Ak mengenai “Peran akupunktur dalam menjaga kesehatan mental selama situasi pandemic” Dari uraian yang disampaikan di sesi ketiga ini dapat disimpulkan peran akupunktur jelas dapat mengurangi gangguan ansietas dengan efek samping minimal yang bekerja dengan mekanisme lokal serta memberi efek inflamasi yang sangat baik.
Webinar hari ketiga dengan moderator dr.Sri Wahdini, M.Biomed, Sp.Ak mengupas tuntas mengenai pemanfaatan telemedicine dalam pelayanan akupunktur medik, Diawali dengan paparan dr. Husniah R Th Akib, MS, M.Kes, Sp.FK, Sp.Ak (K) dengan tema “Telemedis dalam layanan praktik akupunktur” kemudian “Telemedis dalam new normal” oleh dr.Pukovisa Prawirohardjo, Sp.N (K) dan diakhiri dengan pemaparan yang lengkap mengenai “Aplikasi pelayanan akupunktur medik selama pendidikan di era Covid-19” oleh dr.Christina L Simadibrata, M.Kes, Sp.Ak (K). Telehealth saat ini diketahui sudah mencakup baik pada layanan klinis maupun non klinis, Kendala yang kerap ditemui adalah keterbatasan dalam melakukan pemeriksaan fisik yang merupakan bagian sangat penting untuk menegakkan diagnosis, oleh karena itu disarankan penggunaan video untuk mengidentifikasi pasien dan memastikan sumber informasi yang akan didapatkan dalam anamnesis. Jika dalam praktek telemedis dokter mengalami kesulitan membuat assessment maka untuk menghindari risiko dalam aspek keselamatan pasien, disarankan untuk melakukan tindakan lebih lanjut secara tatap muka. Pada akhirnya Webinar selama tiga hari yang dilaksanakan berturut-turut ini diharapkan dapat bermanfaat dalam praktek sehari hari dan menjadi program yang dapat diteruskan karena cakupan dan antusiasme peserta sangat baik dengan menyesuaikan perkembangan ilmu dan kondisi saat ini.