Akupunktur Untuk Pasca Operasi
Akupunktur dalam perannya pada pasien pasca operasi, mengacu pada prosedur Enhanced recovery after surgeryatau ERAS. ERAS adalah jalur perawatan perioperatif multimodal yang dirancang untuk mencapai pemulihan dini setelah prosedur bedah dengan mempertahankan fungsi organ pra-operasi dan mengurangi respons stres yang mendalam setelah operasi, mengoptimalkan fungsi fisiologis, dan memfasilitasi pemulihan. Jalur protokol ERAS ini membentuk suatu perawatan terpadu berbasis bukti, yang dimulai sejak pasien berpindah dari rumah ke fase praoperasi (konseling, pemberian nutrisi, pengelolaan kebiasaan, trombofilaksis, persiapan daerah operasi dan profilaksis antimikroba), intraoperasi (teknik anestesi, manajemen anestesi, analgesia, manajemen cairan, pengaturan suhu, teknik pembedahan) hingga pasca operasi (kejadian post-operative nausea and vomiting (PONV), drainase urin, asupan nutrisi, dan mobilisasi dini).1
Mual dan muntah pasca operasi merupakan kejadian tidak nyaman yang umum terjadi setelah operasi. Penggunaan obat rutin seperti obat anti nyeri golongan opioid untuk manajemen nyeri perioperatif merupakan faktor utama kejadian mual dan muntah setelah operasi, yang dapat membuat tertundanya proses pemulangan dari rumah sakit atau pusat bedah, menunda kembalinya aktivitas normal kehidupan sehari-hari setelah pulang, dan meningkatkan biaya pengobatan.2Akupunktur mengurangi kejadian mual dan muntah pasca operasi serta mengurangi penggunaan obat anti emetik, terutama selama 4 jam pertama setelah operasi. Akupunktur yang dilakukan sebelum anestesi terbukti menjadi waktu intervensi yang paling ideal untuk anak-anak.3
Gangguan drainase urin dapat terjadi pada pasien pria dan wanita pasca prosedur operasi, seperti contoh kasus Inkontinensia urin. Inkontinensia urin pasca prostatektomi (PPI) adalah kondisi signifikan secara klinis yang disebabkan oleh pembedahan prostat. Studi menunjukkan bahwa akupunktur atau yang menggunakan listrik seperti elektroakupunktur dapat memperbaiki fungsi drainase urin pada pria maupun wanita dengan stress inkontinensia urin. Studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat secara signifikan meningkatkan skor International Consultation on Incontinence Questionnaire-Urinary Incontinence Short Formbila dibandingkan dengan obat-obatan (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akupunktur memiliki hasil yang baik bagi pria dengan inkontinensia urin pasca pembedahan bila diterapkan sendiri atau sebagai tambahan untuk terapi dan obat-obatan konservatif lainnya.4
Intoleransi makan adalah hal yang banyak terjadi pada keadaan pasien sakit berat pasca operasi, dan secara konvensional terkait dengan hasil yang buruk. Periode pasca operasi sangat penting dalam hal dukungan nutrisi, terutama pada pasien setelah reseksi dan operasi rekonstruksi, yang dapat datang dengan sejumlah faktor risiko yang memperburuk intoleransi makan, termasuk status pasca operasi, imobilitas berkepanjangan, penurunan elevasi kepala, ventilasi mekanis, dan agen sedatif yang diterapkan. Intervensi umum untuk intoleransi makan pada pasien pasca operasi termasuk penggunaan agen prokinetik, pemberian nutrisi enteral secara terus menerus, dan pemberian makan pasca pilorus. Namun, intervensi yang ada saat ini juga tidak dapat memberikan solusi secara lengkap dan juga tidak dapat digunakan sebagai metode profilaksis untuk intoleransi makan. Akupunktur memperbaiki intoleransi makan pada pasien pasca operasi. Hasil penelitian akupunktur untuk pasien pasca operasi terbaru mengungkapkan bahwa kelompok intervensi, yaitu penggunaan akupunktur pada pasien, dapat membuat pasien mencapai 70% dan 80% energi target (EE) secara signifikan lebih baik daripada kelompok kontrol (dengan penggunaan obat). Mekanisme yang terkait dengan efek akupunktur pada system pencernaan dapat dijelaskan karena titik akupunktur tertentu dapat mempengaruhi lambung dan motilitas duodenum pada tikus hewan coba. Motilitas usus dapat dicapai melalui refleks supra-spinal yang mengaktifkan serabut saraf vagal, sementara penurunan motilitas usus dikaitkan dengan reflex tulang belakang yang mengaktifkan eferen simpatik serabut saraf.5
Referensi:
- Melnyk M, Casey RG, Black P, Koupparis AJ. Enhanced recovery after surgery (eras) protocols: Time to change practice? J Can Urol Assoc. 2011;5(5):342–8.
- Elvir-Lazo OL, White PF, Yumul R, Cruz Eng H. Management strategies for the treatment and prevention of postoperative/postdischarge nausea and vomiting: an updated review. F1000Res. 2020 Aug 13;9:F1000 Faculty Rev-983. doi: 10.12688/f1000research.21832.1. PMID: 32913634; PMCID: PMC7429924.
- Martin CS, Deverman SE, Norvell DC, Cusick JC, Kendrick A, Koh J. Randomized trial of acupuncture with antiemetics for reducing postoperative nausea in children. Acta Anaesthesiol Scand. 2019 Mar;63(3):292-297. doi: 10.1111/aas.13288. Epub 2018 Nov 6. PMID: 30397904.
- Chen H, Liu Y, Wu J, et alAcupuncture for postprostatectomy incontinence: a systematic reviewBMJ Supportive & Palliative Care Published Online First: 25 November2020. doi: 10.1136/bmjspcare-2020-002450
- Ben-Arie E, Wei TH, Chen HC, Huang TC, Ho WC, Chang CM, et al. Digestion-specific acupuncture effect on feeding intolerance in critically ill post-operative oral and hypopharyngeal cancer patients: A single-blind randomized control trial. Nutrients. 2021;13(6).