Efek Akupunktur Terhadap Sindroma Terowongan Karpal
Sindroma Terowongan Karpal adalah salah satu bentuk kelainan saraf yang disebabkan oleh adanya penekanan dan penarikan dari saraf medianus di suatu terowongan di pergelangan tangan yang disebut Terowongan Karpal. Terowongan Karpal itu sendiri merupakan sebuah ruang kecil yang terletak di antara sendi dan tulang-tulang pergelangan tangan. Saraf medianus ini memberikan persediaan saraf ke telapak tangan, baik untuk bergerak atau untuk sensasi perabaan. Sindroma ini lebih sering terjadi pada perempuan (9,2%) dibandingkan pada laki-laki (6%) pada rentang usia 45-60 tahun.
Gejala yang dirasakan pasien berupa nyeri atau kesemutan, dapat juga berupa baal pada telapak tangan. Keluhan dirasakan paling berat pada malam hari, disebabkan oleh penekanan pada saat tidur. Pada siang hari juga dapat timbul gejala tersebut tetapi tidak seberat pada malam hari. Bila gejala muncul pada malam hari, dapat mengganggu tidur penderita karena sering terbangun. Selain itu penderita juga mengalami kesusahan dalam membuka tutup toples, memegang kunci, serta menulis.
Penyebab terjadinya gejala kesemutan maupun nyeri yang dirasakan pada telapak tangan ini adalah adanya kerusakan saraf di pergelangan tangan, yang diakibatkan oleh penekanan di Terowongan Karpal sehingga aliran darah ke daerah pergelangan tangan tersebut terhambat. Karena aliran darah terhambat, maka oksigen dan nutrisi yang diterima oleh saraf medianus juga berkurang. Akibatnya saraf tersebut mengalami cedera dan menimbulan gejala-gejala seperti disebutkan di atas. Faktor risiko yang dapat menyebabkan penekanan tersebut adalah pekerjaan. Pada orang yang bekerja di industri perikanan, risiko terjadi sindroma Terowongan Karpal adalah sebesar 73%. Pada pekerjaan yang banyak menggunakan komputer seperti keyboard dan mouse, kemungkinan terjadi sindroma ini lebih besar.
Tatalaksana sindroma Terowongan Karpal dapat dengan melakukan imobilisasi pada posisi netral (sudut 0 derajat), dengan pembidaian. Selain itu dapat menggunakan suntikan obat kortikosteroid yang dapat mengurangi peradangan di Terowongan Karpal. Bila derajat keparahan sudah berat, dapat dilakukan pembedahan untuk membebaskan saraf dan pembuluh darah yang tertekan. Pembedahan memiliki risiko untuk menimbulkan bekas luka dan nyeri sebesar 7% dan 18%.
Akupunktur adalah metode perangsangan pada titik – titik tertentu di permukaan tubuh untuk tujuan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, rehabilitasi, dan terutama untuk mengatasi nyeri. Modalitas terapi akupunktur sendiri dapat berupa penjaruman manual, elektroakupunktur, maupun laserpunktur. Dengan perangsangan listrik frekuensi tertentu, tubuh dapat menghasilkan senyawa kimia yang dapat mengurangi nyeri. Laserpunktur digunakan pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penjaruman manual, seperti penderita yang mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah.
Terapi akupunktur yang digunakan adalah akupunktur secara manual, dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan 1 seri sebanyak 12 kali kunjungan. Akupunktur terbukti dapat mengurangi peradangan dan nyeri yang terjadi di Terowongan Karpal, dan memperbaiki aliran darah sehingga saraf medianus mendapat nutrisi dan oksigen kembali. Dengan demikian akupunktur dapat menurunkan gejala kesemutan dan nyeri pada telapak tangan. Akupunktur juga mengurangi efek samping penggunaan obat yang sudah disebutkan di atas.