Artikel Kesehatan

How Do You Treat Psoriasis in Your Practice?  

Psoriasis is a chronic immune-mediated disease with a primary dermal manifestation of a chronic plaque in the remission phase. Psoriasis is also a systemic disease often accompanied with joint injuries. Moderate to severe psoriasis carries a increased risks of metabolic syndrome and atherosclerotic cardiovascular disease. Clinical classifications of this condition can be divided into 4 types: (1) vulgaris; (2) arthropathic; (3)erythroderma; and (4) pustular. The prevalence of psoriasis accounts for 0.1% –11.8% of the world’s population, which means that there are *60 cases/ 100,000 of the worldwide population. 

Treatment guidelines in the United States are conventional systemic therapy, topical biologic therapy, phototherapy, and photochemotherapy. Clinical practice guidelines recommend topical treatments, such as topical corticosteroids, vitamin D analogues, and topical retinoids for mild psoriasis. Systemic treatment (retinoid acid, methotrexate [MTX], or biological agents) is recommended for moderate to severe psoriasis. These treatments can provide short-term improvement, but most cause serious adverse events that limit long-term use. Among patients with psoriasis in 1 study, 52.3% reported dissatisfaction because of inefficient therapy and adverse reactions. There are currently no conventional drugs that produce a safe and long-term therapeutic effect.  

Acupuncture, a nonpharmacologic therapeutic modality, involves use of thin needles at acupuncture points to treat medical problems. This modality can be used to activate nerve fibers and peripheral afferent receptors, produce sensory interactions at various levels of the central nervous system, and release various transmitters and modulators, thus producing anti inflammatory signals as well as neuroendocrine and neuroimmune signals. Currently, psoriasis treatment can involve acupuncture therapy. Some systematic reviews have reported the benefit of acupuncture needling, but the studies were of relatively low method quality.  One experimental trial showed that acupuncture needling, electroacupuncture (EA), and fire needling significantly ameliorated skin lesions and inhibited keratinocyte proliferation and proinflammatory cell infiltration. The therapeutic effects of these 3 methods were similar to using the positive control drug MTX; however, the MTX treatment group developed the lowest epidermal thickness. Based on existing research results, we hypothesized that the possible mechanism of acupuncture in psoriasis treatment might be due to its regulatory impact on immune cell function; in that study, EA was comparatively more beneficial for reducing inflammatory responses that might be related to decreases in local neuropeptides.

Diagnostic Criteria  

In the acupuncture treatment of psoriasis, all patients first confirmed the diagnosis by a dermatologist, then the severity of the disease were evaluated by using the Psoriasis Area and Severity Index (PASI), which criteria are: mild psoriasis (PASI below 8); moderate psoriasis (PASI between 8 and 12); and severe psoriasis (PASI more than 12).6 The PASI scores were evaluated by dermatologist during the first admission and at the end of treatment.  

Case Illustration  

Ms. S, age 38, with an 8-year history of psoriasis came to the acupuncture department. She was diagnosed with psoriasis and referred by a dermatologist and A physical examination was conducted by the dermatologist; this patient had an initial PASI score was 19.5. She was treated with topical and systematic (MTX) drugs. In the acupuncture department, the doctor evaluated the condition and checked for acupuncture contra indications (e.g., a pacemaker, or use of anticoagulant drugs). Figure 1 shows the patient’s psoriasis prior to treatment.  

The acupuncture points used in her treatment were LI 4 (Hegu), LI 11 (Quchi), ST 36 (Zusanli), SP 6 (Sanyinjiao), SP 10 (Xuehai), LR 3 (Taichong), GB 20 (Fengchi), BL 17 (Geshu), and BL 23 (Shenshu) bilaterally. Fine needles were used to stimulate LI 11, SP 6, SP 10, LR 3, GB 20, BL 17, and BL23. EA was use LI4 and ST36 at a 4-Hz frequency with a continuous wave. All treatments were conducted for 20 minutes, twice per week until 12 sessions (6 weeks) were completed. The patient’s PASI scores was evaluated at the first admission and at the end of treatment by the dermatologist. At the end of the therapy sessions, her PASI score changed from 19.5 to 7.5.Figure 2 shows the improvement that the acupuncture treatment produced.  

Figure 1. Right lower leg of a patient with psoriasis before acupuncture treatment. Jakarta, 2018.  
Figure 2. Right lower leg of patient with psoriasis after 12 sessions of acupuncture treatment. Jakarta, 2018.  

Address correspondence to: 

Elfrita Maya, MD
Medistra Hospital Jl. Gatot Subroto No. 59, RW 4 Kuningan Tim. Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan Daerah Khusus Ibukota, Jakarta 12950 Indonesia. E-mail: neodanvio@gmail.com  

Yoshua Viventius, MD
Christina Lanny Simadibrata, MD, MHSc
Medical Acupuncture Specialist Program Faculty of Medicine Universitas Indonesia Daerah Khusus Ibukota, Jakarta 10430 Indonesia  

Hasan Mihardja, MD, MHSc, PhD
Center of Development and Application of Traditional Medicine Daerah Khusus Ibukota, Jakarta 10160 Indonesia   



Bagaimana Anda Mengobati Psoriasis dalam Praktik Anda? 

Psoriasis adalah penyakit kronis yang dimediasi imun dengan manifestasi kulit primer pada fase remisi berupa plak kronik. Psoriasis juga merupakan penyakit sistemik yang sering disertai dengan gangguan sendi. Psoriasis sedang sampai berat meningkatkan risiko sindrom metabolik dan penyakit arterosklerotik kardiovaskular. Klasifikasi klinis dari kondisi ini dapat dibagi kedalam 4 tipe: (1) vulgaris; (2) artropatik; (3) eritroderma; dan (4) pustular. Prevalensi psoriasis mencapai 0,1%-11,8% dari populasi dunia, yang berarti ada ~60 kasus/ 100.000 populasi dunia. 

Panduan pengobatan di Amerika Serikat mencakup terapi sistemik konvensional, terapi biologis topikal, fototerapi, dan fotokemoterapi. Pedoman praktik klinis merekomendasikan terapi topikal, seperti kortikosteroid topikal, analog vitamin D, dan retinoid topikal untuk psoriasis ringan. Terapi sistemik (asam retinoid, metotreksat [MTX], atau agen biologis) direkomendasikan untuk psoriasis sedang hingga berat. Terapi-terapi ini dapat memberikan perbaikan jangka pendek, namun dapat menyebabkan kejadian efek samping serius yang membatasi dalam penggunaan jangka panjang. Dalam satu studi psoriasis, 52,3% pasien melaporkan ketidakpuasan karena terapi yang tidak efisien dan efek samping. Saat ini belum ada terapi konvensional yang aman dan memberikan efek terapeutik jangka panjang. 

Akupunktur, sebuah modalitas terapi nonfarmakologis, melibatkan penggunaan jarum tipis pada titik-titik akupunktur untuk mengobati masalah medis. Modalitas ini dapat digunakan untuk mengaktivasi serabut saraf dan reseptor aferen perifer, menghasilkan interaksi sensoris pada berbagai tingkat dari sistem saraf pusat, dan melepaskan berbagai transmiter dan modulator, sehingga memproduksi sinyal anti-inflamasi serta sinyal neuroendokrin dan neuroimun. Saat ini, terapi psoriasis dapat mencakup terapi akupunktur. Beberapa tinjauan sistematis melaporkan keuntungan penjaruman akupunktur, namun studi-studi ini memiliki kualitas metode yang relatif rendah. 

Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa penjaruman akupunkutr, elektroakupunktur (EA), dan jarum api secara signifikan mengurangi lesi kulit dan menginhibisi proliferasi keratinosit dan infiltrasi sel proinflamasi. Efek terapi dari ketiga metode ini mirip dengan penggunaan obat MTX sebagai kontrol positif; namun, kelompok terapi MTX menunjukkan ketebalan epidermis yang paling rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, kami berasumsi bahwa mekanisme yang mungkin terjadi dari pengobatan psoriasis dengan akupunktur dapat disebabkan oleh efek regulasinya pada fungsi sel imun; pada studi tersebut, EA relatif lebih bermanfaat untuk mengurangi respon inflamasi yang mungkin terkait dengan penurunan neuropeptida lokal. 

Kriteria Diagnosis 

Pada terapi psoriasis dengan akupunktur, semua pasien perlu terkonfirmasi diagnosis oleh dermatologis terlebih dulu, lalu tingkat keparahan penyakit dievaluasi dengan Psoriasis Area and Severity Index (PASI), yang kriterianya adalah: psoriasis ringan (PASI kurang dari 8); psoriasis sedang (PASI antara 8 dan 12); dan psoriasis berat (PASI lebih dari 12).6 Skor PASI dievaluasi oleh dermatologis pada kunjungan pertama dan pada akhir terapi. 

Ilustrasi Kasus 

Nn. S, usia 38, engan riwayat psoriasis selama 8 tahun datang ke departemen akupunktur. Pasien diiagnosis dengan psoriasis dan dirujuk oleh dermatologis. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dermatologis; pasien ini memiliki skor PASI awal 19,5. Pasien diterapi dengan obat topikal dan sistemik (MTX). Di departemen akupunktur, dokter mengevaluasi kondisi dan memeriksa kontraindikasi akupunktur (seperti alat pacu jantung, atau penggunaan obat antikoagulan). Gambar 1 menunjukkan kondisi psoriasis pasien sebelum terapi. 

Titik-titik akupunktur yang digunakan pada terapi pasien adalah LI4 (Hegu), LI11 (Quchi), ST36 (Zusanli), SP6 (Sanyinjiao), SP10 (Xuehai), LR3 (Taichong), GB20 (Fengchi), BL17 (Geshu), dan BL23 (Shenshu) bilateral. Jarum halus digunakan untuk menstimulasi LI11, SP6, SP10, LR3, GB20, BL17, dan BL23. EA digunakan pada titik LI4 dan ST36 pada frekuensi 4 Hz dengan gelombang kontinyu. Semua terapi dilakukan selama 20 menit, dua kali seminggu hingga 12 sesi (6 minggu) selesai. Skor PASI pasien dievaluasi pada pertemuan pertama dan pada akhir terapi oleh dermatologis. Pada akhir sesi terapi, skor PASI menurun dari 19,5 menjadi 7,5. Gambar 2 menunjukkan perbaikan yang dihasilkan dari terapi akupunktur. 

Gambar 1. Tungkai kanan bawah pasien dengan psoriasis sebelum terapi akupunktur. Jakarta, 2018. 
Gambar 2. Tungkai kanan bawah pasien dengan psoriasis setelah 12 sesi terapi akupunktur. Jakarta, 2018. 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events