Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur Pada Frozen Shoulder

Seringkali kita merasakan nyeri dan kekakuan pada bahu yang menyebabkan gangguan dalam melakasanakan kegiatan sehari-hari. Kekakuan ini dapat timbul akibat penggunaan bahu yang berlebihan, cidera pada bahu, atau berbagai penyebab lainnya; dan dapat hilang dengan istirahat perawatan minimal. Akan tetapi, terkadang kekakuan dan nyeri tersebut dapat bertahan hingga berbulan-bulan dengan tingkat kekakuan yang semakin lama semakin parah. Saat hal ini terjadi, dunia kedokteran mengenalnya dengan sebutan Frozen Shoulder.

Frozen Shoulder sebenarnya cukup sering terjadi, mengenai 2-5% dari seluruh populasi dunia dan 20% dari populasi orang yang memiliki penyakit kencing manis. Penderita Frozen Shoulder akan mengalami nyeri pada sendi bahu, terutama pada malam hari dan pada akhir pergerakan; akan tetapi gejalanya yang paling utama adalah kekakuan sendi bahu yang terus-menerus bertambah parah hingga akhirnya sendi bahu sangat sulit digerakkan. Gejala ini dapat berlangsung berbulan-bulan hingga tahun, sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Tidak hanya itu, Frozen Shoulder dapat mengenai sendi bahu yang berbeda berturut-turut, sehingga gangguan terhadap aktivitas sehari-hari dapat berlangsung bertahun-tahun.

Frozen Shoulder dapat sembuh sendiri setelah beberapa bulan sampai dua tahun, tetapi seringkali menimbulkan gejala sisa berupa kekakuan yang tidak dapat dihilangkan. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan Frozen Shoulder, dan pengobatan yang diberikan hanya bersifat menurunkan gejala. Penatalaksanaan yang umum diberikan pada Frozen Shoulder adalah obat anti nyeri, obat anti radang, fisioterapi, dan pembedahan pada kasus yang sangat parah.

Akupunktur merupakan terapi yang dilakukan dengan merangsang daerah tertentu di tubuh tang disebut titik akupunktur untuk mengaktifkan sistem neuroendokrinimun dan memperbaiki kondisi pasien. Akupunktur telah banyak digunakan dan terbukti efektif dalam pananganan Frozen Shoulder, terutama dalam menurunkan nyeri, menurunkan kekakuan, dan memperbaiki kualitas hidup pendritanya. Perangsangan pada titik akupunktur umumnya dilakukan dengan penusukan jarum halus, tetapi ada juga metode lain seperti penggunaan laser, rangsang listrik, rangsang ultrasound (suara), dan catgut embedment (penanaman benang). Terapi akupunktur dilakukan 2 kali per minggu sebanyak 12 kali sesi terapi. Dengan terapi yang rutin diharapkan nyeri dan kekakuan dapat berkurang serta kualitas hidup penderita Frozen Shoulder akan meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events