Artikel Kesehatan

Efek Neuroplastisitas Akupunktur pada Pasien Stroke

sumber: https://bioentia.com/

Neuroplastisitas adalah kemampuan sistem saraf untuk mengubah aktivitasnya sebagai respons terhadap rangsangan intrinsik atau ekstrinsik dengan mengatur ulang struktur, fungsi, atau koneksinya. Secara klinis merupakan proses perubahan otak setelah cedera, seperti stroke atau cedera otak karena trauma.1 Neuroplastisitas mempunyai 2 mekanisme yaitu, neuronal regeneration (synaptic plasticity and neurogenesis) dan functional reorganization (equipotentiality, vicariation, and diaschisis).2

Stroke adalah penyakit umum yang mempengaruhi satu dari empat orang secara global, dan terus menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan jangka panjang di seluruh dunia dan memberikan beban keuangan yang signifikan pada sistem perawatan kesehatan dan keluarga.3,4 Sekitar 85% stroke bersifat iskemik dan sisanya bersifat hemoragik.5

Pemeriksaan awal pasien stroke melibatkan stabilisasi Saluran Nafas, Pernafasan, dan Sirkulasi. Hal tersebut diikuti dengan riwayat dan pemeriksaan yang cepat, ringkas, seperti NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale) yang diberikan secara bersamaan saat pasien mendapat akses intravena, telemetri, dan laboratorium diambil. Pasien kemudian harus menjalani pemeriksaan computed tomogram (CT) kepala tanpa kontras atau kombinasi CT kepala, CT Angiografi, dan pencitraan perfusi. Waktu adalah otak, maka kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu sama sekali. Patogenesis stroke sangat kompleks meliputi waktu sejak stroke, ukuran lesi, lokasi, dan faktor biologis lainnya (seperti usia dan jenis kelamin), semuanya berkontribusi terhadap perbedaan antara individu.6  

Peran akupunktur pada stroke dengan menghambat aktivitas otak kontralesi sambil mengaktifkan korteks motorik ipsilateral. Akupunktur juga menghasilkan lateralisasi pada pasien stroke unilateral. Lateralisasi ini dapat mewakili peningkatan proses kompensasi melalui akupunktur yang mendistribusikan kembali fungsi ke korteks yang utuh, terutama belahan otak yang tidak terpengaruh. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat menstimulasi daerah bilateral, memodulasi jaringan seluruh otak, dan meningkatkan konektivitas fungsional. Hal ini menunjukkan bahwa akupunktur tidak hanya dapat secara khusus mengatur keseimbangan dinamis bilateral otak tetapi juga memodulasi seluruh jaringan otak dan koneksi fungsional secara keseluruhan.7

Fungsi akupunktur untuk membentuk kembali otak tidak terbatas pada stroke, karena tinjauan baru-baru ini tentang plastisitas otak pada hewan mengungkapkan bahwa akupunktur dapat memodulasi plastisitas berbagai sistem saraf pusat, seperti depresi, nyeri neuropatik, penyakit Alzheimer, dan gangguan pembuluh darah otak.8 Kesimpulannya, bukti-bukti kumulatif menunjukkan bahwa akupunktur dapat memodulasi plastisitas saraf pada stroke, tidak hanya mengaktifkan otak yang berhubungan dengan motorik, tetapi juga daerah otak yang berhubungan dengan bahasa dan kognitif. Sehingga terapi akupunktur dapat meningkatkan pemulihan klinis setelah stroke.7


Referensi

  1. Mateos-Aparicio P, Rodríguez-Moreno A. The Impact of Studying Brain Plasticity. Front Cell Neurosci. 2019;13:66.
  2. Puderbaugh M, Emmady PD. Neuroplasticity. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023.
  3. GBD 2016 Lifetime Risk of Stroke Collaborators, V. L. Feigin, G. Nguyen et al., “Global, regional, and country-specific lifetime risks of stroke, 1990 and 2016,” The New England Journal of Medicine, vol. 379, no. 25, pp. 2429–2437, 2018.
  4. C. M. Stinear, C. E. Lang, S. Zeiler, and W. D. Byblow, “Advances and challenges in stroke rehabilitation,” Lancet Neurology, vol. 19, no. 4, pp. 348–360, 2020.
  5. Writing Group Members. Mozaffarian D, Benjamin EJ, Go AS, Arnett DK, Blaha MJ, Cushman M, Das SR, de Ferranti S, Després JP, Fullerton HJ, Howard VJ, Huffman MD, Isasi CR, Jiménez MC, Judd SE, Kissela BM, Lichtman JH, Lisabeth LD, Liu S, Mackey RH, Magid DJ, McGuire DK, Mohler ER, Moy CS, Muntner P, Mussolino ME, Nasir K, Neumar RW, Nichol G, Palaniappan L, Pandey DK, Reeves MJ, Rodriguez CJ, Rosamond W, Sorlie PD, Stein J, Towfighi A, Turan TN, Virani SS, Woo D, Yeh RW, Turner MB., American Heart Association Statistics Committee. Stroke Statistics Subcommittee. Heart Disease and Stroke Statistics-2016 Update: A Report From the American Heart Association. Circulation. 2016 Jan 26;133(4):e38-360.
  6. Goyal M, Menon BK, van Zwam WH, Dippel DW, Mitchell PJ, Demchuk AM, Dávalos A, Majoie CB, van der Lugt A, de Miquel MA, Donnan GA, Roos YB, Bonafe A, Jahan R, Diener HC, van den Berg LA, Levy EI, Berkhemer OA, Pereira VM, Rempel J, Millán M, Davis SM, Roy D, Thornton J, Román LS, Ribó M, Beumer D, Stouch B, Brown S, Campbell BC, van Oostenbrugge RJ, Saver JL, Hill MD, Jovin TG., HERMES collaborators. Endovascular thrombectomy after large-vessel ischaemic stroke: a meta-analysis of individual patient data from five randomised trials. Lancet. 2016 Apr 23;387(10029):1723-31.
  7. Zhang J, Lu C, Wu X, Nie D, Yu H. Neuroplasticity of Acupuncture for Stroke: An Evidence-Based Review of MRI. Hindawi Neural Plasticity. 2021.
  8. L. Y. Xiao, X. R. Wang, Y. Yang et al., “Applications of acupuncture therapy in modulating plasticity of central nervous system,” Neuromodulation, vol. 21, no. 8, pp. 762–776, 2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events