Peran Akupunktur dalam Pencegahan dan Terapi Migren
Nyeri kepala merupakan keluhan utama yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut konsensus nasional Kelompok Studi Nyeri Kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, di Indonesia, nyeri kepala memiliki prevalensi sebesar 90%. Salah satu jenis nyeri kepala yang sering ditemui adalah nyeri kepala tipe migren.
The International Headache Society mendefinisikan migren sebagai gangguan nyeri kepala primer yang berlangsung selama 4-72 jam. Cirinya adalah nyeri kepala satu sisi, berdenyut, intensitas sedang atau berat ,diperberat dengan aktivitas fisik rutin, dan dapat berhubungan dengan mual atau fotofobia (sensitif terhadap cahaya) dan fonofobia (sensitif terhadap bunyi).
Serangan migren dapat menyebabkan nyeri selama beberapa jam sampai hari, dapat menjadi sangat nyeri sehingga penderita migren tidak dapat beraktivitas. Adanya ketidakseimbangan kimia otak, menyebabkan migren. Penyebab migren yaitu perubahan hormon pada wanita termasuk sebelum dan sesudah menstruasi, kehamilan dan menopause. Obat-obatan hormonal seperti kontrasepsi oral dan terapi pengganti hormon dapat memperburuk keadaan migren. Makanan seperti keju, makan asin dan makanan yang diproses, pemanis aspartame dan monosodium glutamate, minuman beralkohol dan berkafein dan memicu migren. Stress ditempat kerja atau rumah, cahaya terang, silau matahari, suara keras, bau yang kuat, perubahan pada siklus tidur, perubahan lingkungan seperti cuaca dan penggunaan juga dapat memicu timbulnya migren. Faktor risiko timbulnya migren yaitu riwayat keluarga dengan migren, usia mulai dari dewasa muda dan puncaknya saat usia 30 tahunan, pada wanita lebih sering terjadi serta perubahan hormonal umumnya sebelum dan setelah menstruasi merupakan faktor risiko migren pada perempuan.
Terapi migren bergantung pada obat-obatan, tetapi dapat juga melibatkan terapi nonfarmakologis, terutama pada pasien yang tidak terlalu respon dengan obat. Obat pereda nyeri, memiliki efek samping seperti menurunkan tekanan darah, mual, depresi, rasa mengantuk, dan gangguan ginjal. Di sisi lain, penggunaan obat anti-migren berlebihan dapat menginduksi nyeri kepala dan meningkatkan frekuensi nyeri kepala. Oleh karena itu, UK National Institute for Health and Care Excellence merekomendasikan akupunktur sebagai salah satu terapi pencegahan migren.
Metode akupunktur yang digunakan adalah akupunktur secara manual dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan 1 seri sebanyak 12 kali kunjungan. Akupunktur diasosiasikan dengan peningkatan signifikan metabolit otak, yang penting untuk transmisi sensasi nyeri. Selain itu, akupunktur meredakan nyeri dan mengurangi penggunaan obat-obatan serta pengurangan jangka panjang terjadi kekambuhan migren sehingga akan terjadi pengurangan dalam hal jumlah hari serangan migren, keparahan serangan migren serta lamanya serangan migren.