Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur pada Dermatitis Atopik

Sumber gambar : https://emedicine.medscape.com/article/1049085-overview

Dermatitis Atopik (DA) atau Eksim Atopik merupakan sebuah penyakit kulit yang umum terjadi dan dapat berlangsung lama. Seseorang yang mengidap penyakit ini dapat merasa sangat terganggu dengan apa yang dialami sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan mereka, penyakit-penyakit penyerta lain yang diidap seperti kencing manis, berat badan berlebih, dan asthma dapat semakin memperberat gejala yang timbul. Penyakit ini seringkali menyerang bayi hingga anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan untuk menyerang orang dewasa. Karakteristik penyakit ini berupa sensasi rasa gatal hebat dengan keinginan untuk menggaruk dan dapat timbul suatu eksim.1,2

Angka kejadian dari DA lebih banyak ditemukan pada negara berkembang hal ini dikarenakan tingginya urbanisasi, polusi, pola konsumsi barat dan obesitas. Prevalensi dari dermatitis atopik untuk negara Afrika dan Amerika latin sebesar 12-14% dan 6-10%, sedangkan di negara Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin sebesar 10%, sedangkan pada daerah Mediterania Timur dan India sebesar 3-5%.3 Didapatkan juga data dari puskemas Astambul, Indonesia pada tahun 2020, penyakit dermatitis termasuk dalam 6 besar penyakit yang memiliki angka tertinggi jumlah penderitanya.4

Saat ini pengobatan untuk DA berupa pemberian pelembab dan obat oles berupa salep kortikosteroid, namun penggunaan untuk jangka panjang dari kortikosteroid dapat menyebabkan kekebalan, ketergantungan, dan efek samping lainnya yang dapat merugikan. Akupunktur sendiri telah banyak digunakan dalam menangani penyakit-penyakit kronis terutama pada penyakit kulit.5 Akupunktur juga dapat menghasilkan efek antigatal, di mana berhubungan pada konektivitas di daerah otak yang dapat menyebabkan pengurangan motivasi dan kebiasaan untuk memiliki keinginan dalam menggaruk area yang gatal.6 Penelitian yang dilakukan pada tahun 2018-2019 oleh Park Gun Jung et al,6 menilai efek dari akupunktur pada pasien dengan DA derajat ringan dan sedang. Penelitian yang dilakukan berupa sebuah uji acak terkontrol di mana terdapat 36 partisipan berusia 18-38 tahun. Dilakukan terapi selama 2 kali seminggu selama 4 minggu. Dari hasil penelitian tersebut didapati penurunan pada derajat keparahan pasien tanpa disertai gejala efek samping yang serius.6

Berdasarkan dari beberapa hal yang sudah diuraikan diatas, akupunktur dapat menjadi suatu pilihan terapi yang dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan Dermatitis Atopik .

Referensi:

1. Eichenfield LF, Stripling S, Fung S, Cha A, O’Brien A, Schachner LA. Recent Developments and Advances in Atopic Dermatitis: A Focus on Epidemiology, Pathophysiology, and Treatment in the Pediatric Setting. Pediatr Drugs [Internet]. 2022;24(4):293–305. Available from: https://doi.org/10.1007/s40272-022-00499-x

2. Davis DMR, Drucker AM, Alikhan A, Bercovitch L, Cohen DE, Darr JM, et al. American Academy of Dermatology Guidelines: Awareness of comorbidities associated with atopic dermatitis in adults. J Am Acad Dermatol [Internet]. 2022;86(6):1335-1336.e18. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jaad.2022.01.009

3. Lopez Carrera YI, Al Hammadi A, Huang YH, Llamado LJ, Mahgoub E, Tallman AM. Epidemiology, Diagnosis, and Treatment of Atopic Dermatitis in the Developing Countries of Asia, Africa, Latin America, and the Middle East: A Review. Dermatol Ther (Heidelb) [Internet]. 2019;9(4):685–705. Available from: https://doi.org/10.1007/s13555-019-00332-3

4. Sukmawaty MN, Hasaini A, Muhlisoh. Optimalisasi pemberdayaan kesehatan dalam implementasi dermatitis di Desa Sungai Alat , Kecamatan Astambul , Kabupaten Banjar. INDRA  J Pengabdi Kpd Masy. 2022;3(1):3–6.

5. Jiao R, Yang Z, Wang Y, Zhou J, Zeng Y, Liu Z. The effectiveness and safety of acupuncture for patients with atopic eczema: a systematic review and meta-analysis. Acupunct Med. 2020;38(1):3–14.

6. Park JG, Lee H, Yeom M, Chae Y, Park HJ, Kim K. Effect of acupuncture treatment in patients with mild to moderate atopic dermatitis: a randomized, participant- and assessor-blind sham-controlled trial. BMC Complement Med Ther. 2021;21(1):1–9.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events