Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur pada Dislipidemia

sumber: https://elsevier.health/en-US/heart-disease/dyslipidemia

Pendahuluan

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan kadar fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan atau trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL.1

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir pada tahun 2018 menunjukkan sebanyak 28,8% penduduk Indonesia usia ≥15 tahun yang memiliki kadar kolesterol total ≥200 mg/dL dan 27,9% memiliki kadar trigliserida (TG) ≥150 mg/dL. Bila dibandingkan dengan data pada tahun 2013, terjadi peningkatan prevalensi penduduk Indonesia yang mengalami dislipidemia.2

Dislipidemia erat kaitannya dengan hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas yang menjadi faktor risiko terbesar penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan stroke.

Klasifikasi kadar lipid plasma1
Kolesterol Total (mg/dl) 
Diinginkan<200
Borderline200-239
Tinggi≥240
Kolesterol LDL (mg/dl) 
Optimal<100
Mendekati optimal100-129
Borderline130-159
Tinggi160-189
Sangat tinggi≥190
Kolesterol HDL (mg/dl) 
Rendah<40
Tinggi≥60
Trigliserid (mg/dl) 
Normal<150
Borderline150-199
Tinggi200-499
Sangat tinggi≥500

Klasifikasi Dislipidemia1

Kadar kolesterol ditentukan oleh faktor genetik yang multiple dan faktor lingkungan. Hiperkolesterolemia juga sering ditemukan sebagai akibat sekunder dari penyakit-penyakit tertentu. Dislipidemia dapat diklasifikasikan dalam bentuk dilipidemia primer dan dislipidemia sekunder. Dislipidemia primer adalah dislipidemia akibat kelainan genetik sementara dislipidemia sekunder merupakan dilipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain misalnya hipotiroidisme, sindroma nefrotik, diabetes mellitus dan sindroma metabolik.

Manajemen 3

Tatalaksana Dislipidemia memerlukan strategi terapi yang komprehensif untuk mengendalikan kadar lipid dan faktor metabolik lain seperti hipertensi, diabetes dan obesitas. Dan berhenti merokok pada pasien yang memiliki kebiasaan merokok sebagai upaya pengendalian risiko kardiovaskular pada dislipdemia.

Tatalaksana dislipidemia berupa non farmakologis dengan perubahan gaya hidup  meliputi diet sehat dengan rendah lemak jenuh dan kolesterol, olahraga teratur, pengelolaan berat badan, berhenti merokok, pemantauan rutin untuk mengukur kadar lipid dan faktor risiko kardiovaskular lainnya serta tatalaksana farmakologis yaitu dengan obat-obatan golongan statin, bile acid sequestrant, asam nikotinat, fibrat, ezetimibe, inhibitor PCSK9, asam lemak Omega-3.

Diet dan modifikasi gaya hidup menunjukan efek yang signifikan terhadap dislipidemia dan menjadi tatalaksana awal dalam terapi dislipidemia baik dengan atau tanpa pemberian obat-obatan penurun kadar lipid.

Peran Akupunktur dalam Manajemen Hiperlipidemia:

Sebuah meta-analisis oleh Wang dkk tahun 2020 mengenai akupunktur dan terapi lain untuk dislipidemia, menunjukkan penurunan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan meningkatkan kadar HDL setelah 12 sesi terapi akupunktur dengan modalitas yang paling banyak digunakan ialah akupunktur tanam benang diikuti dengan manual akupunktur dan elektroakupunktur.4

Berdasarkan studi yang dilakukan Cha tahun 2019 mengenai efek akupresur telinga terhadap obesitas, didapatkan hasil yang signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol total dan LDL, hal tersebut dimungkinkan karena peningkatan kadar β-endorfin dalam plasma darah setelah dilakukan akupresur telinga.5 Dalam studi yang dilakukan oleh Vettor dkk tahun 1993 ditemukan bahwa β-endorfin memiliki efek lipolitik.6

Sebuah uji klinis yang dilakukan oleh Taha tahun 2020, membandingkan efek eleltroakupunktur dan elektroakupunktur sham terhadap kondisi hiperlipidemia pasien NAFLD menunjukan bahwa terdapat penurunan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida pada kelompok elektroakupunktur yang mendapatkan terapi 3 kali per minggu selama 6 minggu. Titik yang digunakan yaitu LR14, LR3, ST36 dan GB34, dengan menggunakan gelombang kontinyu, frekuensi 5 Hz, dan intensitas disesuaikan dengan kenyamanan pasien selama 20 menit. Mekanisme kerja akupunktur yang dijelaskan pada studi tersebut ialah elektroakupunktur dapat memperbaiki fungsi liver dan menurunkan kadar lipid pada pasien NAFLD.7

Chen dkk 2019 dalam studi tinjauan sistematik dan meta analisis mengenai efek akupunktur terhadap diabetes mellitus tipe 2 menunjukan kombinasi akupunktur dengan terapi rutin dibandingkan dengan akupunktur sham dan tanpa akupunktur dapat memperbaiki kontrol glikemik, kadar lipid, tekanan darah dan penurunan berat badan tanpa efek samping serius.8

Referensi

  1. Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia. PB PERKENI. 2021.
  2. Kementerian Kesehatan RI. Laporan nasional Riskesdas 2018. www.litbang.kemkes.go.id
  3. Mach F, Baigent C, Catapano AL, Koskinas KC, Casula M, Badimon L, et.al. 2019 ESC/EAS Guidelines for the management of dyslipidaemias: lipid modification to reduce cardiovascular risk: The Task Force for the management of dyslipidaemias of the European Society of Cardiology (ESC) and European Atherosclerosis Society (EAS). Eur Heart J. 2020 Jan 1;41(1):111-188. doi: 10.1093/eurheartj/ehz455. PMID: 31504439.
  4. Wang Xue-Song, Wang Yue-Shen, Li Jia-Jia, Yu Chao-Chao, Wu Miao, Kong Li-Hong, Acupuncture and Related Therapies for Hyperlipidemia: A Network Meta-Analysis, Digital Chinese Medicine, Volume 3, Issue 4, 2020, Pages 309-326, ISSN 2589-3777, https://doi.org/10.1016/j.dcmed.2020.12.002. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2589377720300665)
  5. Hyun Su Cha, Hyojung Park, Effects of auricular acupressure on obesity in adolescents, Complementary Therapies in Clinical Practice, Volume 35, 2019, Pages 316-322, ISSN 1744-3881, https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2019.03.014. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1744388118304638
  6. R. Vettor, C. Pagano, R. Fabris, A. Lombardi, C. Macor, G. Federspil, Lipolytic effect of beta-endorphin in human fat cells, Life Sci. 52 (7) (1993) 657–661 https://doi.org/10.1016/0024-3205(93)90457-e
  7. Taha MM, Abdelghany AI, Draz RS.  Lipid Profile Response to Electroacupuncture in Non-Alcoholic Fatty Liver Patients with Hyperlipidemia.  J Acupunct Meridian Stud 2021;14:21-26.  https://doi.org/10.51507/j.jams.2021.14.1.21
  8. Chao Chen, Jia Liu, Mengxiao Sun, Weihong Liu, Juan Han, Hongcai Wang, Acupuncture for type 2 diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled  trials, Complementary Therapies in Clinical Practice, Volume 36, 2019, Pages 100-112, ISSN 1744-3881,https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2019.04.004. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1744388119300052

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events