Artikel Kesehatan

Peran Akupunktur Dalam Amnestic Mild Cognitive Impairment (aMCI)

Gambaran otak pada fMRI yang terjadi pada seseorang yang mengaami Mild cognitive impairment. Sumber: NeurologyAdvisor.com

Mild Cognitive Impairment (MCI) adalah tahap antara penurunan kognitif normal yang terjadi karena faktor usia dan dementia, dimana penurunan kognitif secara signifikan terjadi dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.1 MCI memiliki beberapa tipe, yang paling berhubungan dengan ingatan disebut amnestic MCI. aMCI dapat meningkatkan resiko terkena dementia yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer atau kondisi neurologis lainnya. Sekitar 8 dari 10 orang yang didiagnosis aMCI akan berkembang menjadi Alzheimer dalam waktu 7 tahun, serta 1-3% dari orang usia lanjut (lebih dari 65 tahun) yang memiliki fungsi kognisi normal akan berkembang menjadi Alzheimer per tahunnya. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa sekitar 10-15% dari penderita aMCI akan berkembang menjadi dementia setiap tahunnya.2

Orang dengan aMCI memiliki lebih banyak masalah dalam memori dibandingkan orang normal seusianya, tetapi gejalanya tidak separah orang dengan penyakit Alzheimer.2 Sebagai contoh, orang tersebut tidak mengalami perubahan kepribadian atau masalah lainnya yang merupakan karakteristik Alzheimer. Orang dengan MCI masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Gejalanya dari MCI antara lain :3

  • Sering kehilangan barang2
  • Sering melupakan janji2
  • Kehilangan alur pemikiran atau percakapan3
  • Kesulitan membuat keputusan, atau memahami instruksi.
  • Kesulitan menemukan jalan di area yang sudah diketahui sebelumnya
  • Teman dan keluarga menyadari ada yang perubahan tersebut.
  • Pasien juga bisa mengalami depresi, agresif, kecemasan dan apatis.3

aMCI kejadiannya akan meningkat seiring peningkatan usia dan erat kaitannya dengan gen APOE e4 yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer, walaupun memiliki gen ini juga tidak menjamin akan mengalami penurunan kognitif. Kondisi lainnya yang berhubungan dengan peningkatan kejadian perubahan kognitif termasuk : diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol, obesitas, depresi, kurangnya pendidikan, dan kurangnya latihan fisik.3

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Deng, dkk ditahun 2016 dengan tujuan untuk menganalisa efektivitas klinis dan keamanan akupunktur untuk aMCI mendapatkan hasil bahwa akupunktur memberikan efek yang lebih baik dibandingkan pasien yang mendapatkan nimodipine dalam hal nilai Mini-Mental State Examination (MMSE) (Mean Difference (MD) 0.99, 95% CI 0.71 – 1.28; p<0.01) dan nilai pengenalan gambar (MD 1.09, 95% CI 0.29 – 1.89; p<0.01). Akupunktur secara signifikan meningkatkan nilai MMSE sehingga bermanfaat dalam aMCI walaupun digunakan sebagai terapi alternatif atau adjunctive.4

Penelitian lainnya dilakukan oleh Li, dkk ditahun 2020 dengan tujuan melihat kemampuan akupunktur jangka panjang pada pasien aMCI. Pada penelitian tersebut dilakukan penusukan akupunktur pada titik Si Guan (LI4 hegu dan LR3 Taizhong) selama 20 menit dan diberi rangsang putar sebanyak 5 kali setiap sesi. Terapi akupunktur dilakukan 3x seminggu, selama 4 minggu untuk 1 sesi. Jarak dari 1 sesi ke sesi berikutnya adalah 2 minggu, sehingga total penelitian selama 6 bulan. Penusukan akupunktur pada titik Si Guan ini akan meningkatkan proses pembelajaran dan memori, dengan aktivasi pada regio yang berhubungan dengan kognitif, seperti gyrus fusiform bilateral, Middle Temporal Gyrus (MTG) kanan, gyrus parahipokampus kanan dan korteks frontal. Sehingga penusukan pada titik Si Guan akan memodulasi aktivitas otak dan functional connectivity pada pasien aMCI.5

Pada pasien aMCI Inferior Temporal Gyrus (ITG) dan Middle Temporal Gyrus (MTG) adalah komponen otak yang bermasalah. Deposit amyloid, hipometabolisme dan atrofi telah dilaporkan secara konsisten di regio otak pasien MCI. pengurangan penyerapan 18F 3H-2-fluoro-2-deoxy-D-glucose (FDG) di ITG dan MTG dapat memprediksi secara signifikan gangguan kognitif yang dinilai dengan skor MMSE. Akupunktur yang pada prinsipnya akan menyeimbangkan homeostasis di tubuh, dapat menyeimbangkan keadaan ini dan hasilnya telah dibuktikan dengan fMRI dimana area otak yang teraktivasi akibat akupunktur terutama pada lobus frontal lebih banyak dibandingkan yang tidak mendapatkan akupunktur, sehingga dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa akupunktur secara signifikan meningkatkan nilai MMSE dan bermanfaat dalam terapi aMCI walaupun masih digunakan sebagai terapi alternatif atau adjunctive.5

Daftar Pustaka :

1.        Wilcox T, Rosenfeld A, Tolea MI GJ. The Effects of acupuncture on mild cognitive impairment : S Pilot study. J Alzheimer’s Dis Park. 2019;9(5):1–7.

2.        Diego AS. What is mild cognitive impairment? 2021; Available from: https://www.alzsd.org/resources/mild-cognitive-impairment/

3.        Staff MC. Mild Cognitive Impairment (MCI). Mayo Clinic [Internet]. 2020; Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mild-cognitive-impairment/symptoms-causes/syc-20354578

4.        Deng M WX. Acupuncture for amnestic mild cognitive impairment : a meta-analysis of randomised controlled trial. Acupunct Med. 2016;34:342–8.

5.        Li H, Wang Z, Yu H, Pang R, Ni H, Li CR  et al. The Long-Term effects of acupuncture on hippocampal functional connectivity in aMCI with hippocampal atrophy : a randomized longitudinal fMRI study. Neural Plast. 2020;1–9.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Upcoming Events